:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Senin, 24 Januari 2022 | 17:42 WIB - Redaktur: Juli - 417
Kubu Raya, InfoPublik - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan pihak terkait dan masyarakat untuk mewaspadai 20 hotspot yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat kemarau.
Hal tersebut disampaikan bupati saat menghadiri apel kesiapsiagaan Karhutla di lapangan PT Mitra Aneka Rejeki (MAR) Desa Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya, Senin (24/1/2022).
“Yang paling sering itu dibelakang Bandara Internasional Supadio, Rasau Jaya, Kubu, Sungai Kakap, Sungai Raya, Sungai Ambawang, kawasan-kawasan ini karena banyaknya tanah gambut,” ucapnya.
Bupati melanjutkan, bahwa masyarakat sudah lebih sadar dengan bahaya Karhutla. Berdirinya pemadam kebakaran di lingkungan masyarakat, begitu pula desa yang memiliki program dalam mendeteksi dan penanganan Karhutla.
“Munculnya masyarakat peduli api ini kita apresiasi. Sekarang tugasnya untuk merawat peralatan-peralatan pemadaman. Begitu pula Pemkab Kubu Raya melalui stakeholder terkait memberikan pembinaan dan edukasi,” terangnya.
Terkait dengan persiapan pihak perusahaan perkebunan yang berada di lahan gambut, bupati menegaskan agar ada persiapan dalam menghadapi Karhutla misalnya; dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang terlatih, yang turut melibatkan masyarakat setempat.
“Dalam beberapa tahun ini, saya lihat perusahaan dan masyarakat sudah paham dengan situasi Karhutla. Nah, kesiapan inilah yang perlu diingatkan, walaupun tempatnya di PT MAR sekaligus kita mengingatkan semuanya. Bahkan Pak Kapolda mengingatkan untuk seluruh Kalbar,” jelasnya.
Sementara itu, ditemui usai memimpin apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla, Kapolda Kalbar Irjen Pol. Suryanbodo Asmoro menyampaikan bahwa Karhutla telah menjadi siklus tahunan.
“Fenomena La Nina ini sudah mau berakhir mudah-mudahan saja hanya fenomena ini. Karena bersifat memberikan suasana dingin, hujan dan sebagainya sehingga dapat mengatasi Karhutla itu sendiri secara alami,” kata Suryanbodo Asmoro.
Belajar dari kesiapsiagaan Karhutla di perusahaan perkebunan ini, Kapolda mengharapkan seluruh perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Barat memiliki tekad yang sama dalam penanganan Karhutla.
“Setiap perusahaan perkebunan memiliki ketentuan-ketentuan seperti adanya embung, skat kanal air, yang meliputi luas dan panjang kanal air agar mudah untuk mengambil airnya. Termasuk menara-menara yang dipersiapkan,” tegas Kapolda.
Apel Kesiapsiagaan Karhutla ditandai pengecekan sarana dan prasarana, penyerahan alat, penanaman pohon serta melakukan simulasi pemadaman api dan penanganan Karhutla yang diikuti oleh 450 personel dari unsur TNI AD, Satbrimob, Ditpolairut, Ditsamapta, Ditpamovit, Ditbinmas, Polres Kubu Raya, Polresta Pontianak, Ditreskrimsus, SAR, Sporc, Manggala Agni, Pemadam Perusahaan, Masyarakat Anti Api serta Badan dan dinas terkait. (Irdiansyah/MC KubuRaya)