:
Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Jumat, 24 Desember 2021 | 10:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 253
Tanjungpinang, InfoPublik - Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad bertindak sebagai inspektur upacara (irup) pada Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2021 tingkat Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, di lapangan Mapolda Kepri Nongsa Batam, Kamis (23/12).
Operasi lilin sendiri dimaksudkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, dan akan berlangsung selama 10 hari terhitung dari tanggal 23 Desember 2021 – 2 Januari 2022.
Turut serta dalam Apel Operasi Lilin 2021, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Pangkogabwilhan I Laksma Muhammad Ali, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Kajati Kepri Hari Setiono, Danlantanmal IV Tanjungpinang Laksma Dwika Tjahja Setiwan, Daguskamla Korarmada 1 Laksma Bima Bayu Seto.
Hadir juga Kepala Zona Kalma Maritim Barat Laksma Hadi Pranoto, Kabinda Kepri Brigjen R.C. Gumay, Danlanud RHF Tanjungpinang Kol Agustinus Donie Prihandono, Wakapolda Kepri Brigjen Pol Darmawan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, pejabat Polda Kepri, OPD Provinsi Kepri dan peserta upacara lainnya.
Gubernur Kepri pada kesempatan tersebut, juga menyempatkan melalukan peninjauan pemeriksaan pasukan peserta Apel Operasi Lilin 2021, dan penyematan pita operasi kepada perwakilan peserta apel.
Selanjutnya Gubernur Kepri membacakan amanat Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo yang mengajak semua instansi terkait, untuk bersinergi bersama Polri dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman selama gelaran perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Nataru, menurutnya, sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia, guna melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul, bersuka cita bersama keluarga serta merayakan pergantian tahun di berbagai lokasi.
Hal ini tentu akan meningkatkan mobilitas dan aktivitas masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas dan juga kamseltibcarlantas dan juga penyebaran Covid-19.
Terlebih dari data Kemenhub RI, diprediksi akan ada 11 jutaan masyarakat yang akan mobilitas selama Nataru.
Berkaca dari pelaksanaan Nataru tahun lalu sambung Gubernur Ansar, kondisi ini bisa mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19, jika tidak dilakukan antisipasi secara baik oleh kita semua. Terlebih kita dihadapkan pada varian baru jenis omicron yang penyebarannya 5 kali lebih cepat dari varian delta.
Varian terbaru jenis ini sendiri saat ini telah menyebar di lebih dari 103 negara di dunia, termasuk di Indonesia yang saat ini terkonfirmasi sudah ada 5 orang warga negara yang tertular dari varian ini.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Polri didukung pihak TNI, Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan lainnya, terus memfokuskan pengamanan pelaksanaan operasi lilin dengan menyasar, 54 959 obyek di seluruh Indonesia.
Mulai dari gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, pusat pusat perayaan tahun baru, termasuk terminal, pelabuhan, stasiun kereta hingga bandara. Dimana kami mengerahkan kurang lebih 177.212 personel pengamanan gabungan dan menempatkan personel tersebut di 19 464 pos pengamanan dan 1.082 pos pelayanan.
Diakhir pembacaan sambutan Kapolri, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengingatkan, ditengah situasi pandemi Covid-19 yang sudah terkendali, aktifitas ekonomi yang terus bergerak, mengajak semua masyarakat terus menjaga penyebaran kasus ini dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Selanjutnya, penguatan PPKM Mikro sampai tingkat RT, meminta pengelola wisata mendapatkan sertifikasi CHSE, melaksanakan penjagaan dan pengawasan tempat ibadah, pengawasan pada pelaku perjalanan, penguatan dan pengawasan karantina PPLN bagi yang masuk ke Indonesia.
Juga mengkonfirmasi langsung setiap adanya kasus konfirmasi, melakukan random check swab antigen kepada pelaku perjalanan, menutup alun alun dan meniadakan segala kegiatan pergantian tahun hingga melakukan manajemen rekayasa lalu lintas.
Terakhir dalam pembacaan sambutan Kapolri, Gubernur Ansar mengingatkan semua pasukan yang terlibat dalam pelaksanan Operasi Lilin Seligi 2021 untuk, menjaga stamina dan kesehatan, melakukan deteksi dini terhadap semua dinamika yang terjadi.
Terus melakukan pengamanan secara profesional dan humanis, melengkapi sarana dan prasarana di setiap pos pelayanan dan pos pengamanan, mendorong pengelola tempat wisata memasang aplikasi peduli lindungi, awasi betul setiap aktivitas dan terakhir memantapkan kerjasama dan solidaritas dengan semua pihak yang terlibat.