:
Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 17 Desember 2021 | 17:16 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Boven Digoel, Info Publik - Putera Asli Asal Kabupaten Boven Digoel Aloysius Wonopka mulai menekuni pekerjaan barunya sebagai peternak ayam.
Saat ditemui di kediamannya, Jumat (17/12/2021), Aloysius Wonopka menyampaikan bahwa sebelum menekuni pekerjaan ternak ayam tersebut, dirinya sudah terlebih dahulu sudah mencoba memelihara ikan dari tahun 2018 hingga 2020.
Namun dengan adanya beberapa kendala yang ditemui saat memelihara ikan, Aloysius akhirnya mencoba keperuntungan lain dengan beternak ayam dan sudah dilakukannya sebanyak 2 kali pengiriman Day Old Chick atau bibit ayam tersebut.
Aloysius menyampaikan bahwa bibit DOC atau anakan ayam biasanya didatangkan dari beberapa tempat seperti Makasar, Merauke, dan Jayapura.
"Itu anakan atau bibit itu ada harga per ekornya, kalau dari Makasar 16.000 rupiah, dari Jayapura 13.000 rupiah begitu pula yang dari Merauke harganya sama dengan yang dari Jayapura," ujarnya.
"Datang dari Jayapura atau Makasar ke Merauke itu 1 atau 2 hari sambil hilangkan mabuk atau stres dari DOC tersebut. Setelah itu baru dikirim naik ke Boven Digoel sekaligus dengan pakan atau makanannya," tambah Lois, panggilan akrabnya.
Untuk kebutuhan pakan ayam sejak didatangkan sampai umur penjualannya selama 21 hari, Lois berkata bahwa itu tergantung pada banyaknya bibit yang didatangkan.
"Kalau 100 ekor berarti 10 sampai 11 karung, 200 ekor itu 15 sampai 16 karung, kalau 200 ekor itu 19 sampi 20 karung," katanya.
Selain pakan yang didatangkan, adapula makanan tambahan yang dibudidayakan sendiri oleh Aloysius, yaitu yang berasal dari lalat BSF atau maggot guna menambah nutrisi serta stamina bagi ternak ayam tersebut.
Selain menjaga nutrisi dan kesehatan ternak tersebut, Lois juga akan berkoordinasi dengan Dinas terkait berupa pemberian vaksin apabila terjadi serangan penyakit.
Sejauh ini dirinya telah melakukan dua kali pengiriman bibit DOC dan sekali penjualan sambil menunggu hasil yang kedua dengan harga 100 ribu/ekor baik beli di tempat maupun diantar ke pembeli tanpa ada biaya tambahan.
Dengan usaha yang dilakukannya, Aloysius Wonopka berharap kepada Orang Asli Papua lebih khusus yang berdiam di Kabupaten Boven Digoel untuk bersama-sama saling membantu untuk melakukan usaha seperti yang dilakukannya.
"Kemauan saya itu kita OAP harus ada 5 sampai 6 orang yang seperti saya begini. Maka dari itu saya sering sampaikan di media itu bukan karena sombong tetapi untuk memberikan motivasi, semangat, dan perangsang," ucapnya.
Lanjutnya, "Bukan pegawai saja yang bisa hidup atau kita pulang kuliah terus tunggu-tunggu saja begitu sambil mengkritik pemerintah, itu tidak boleh karena ada banyak peluang dan kita harus pintar baca pasaran," tambah Lois. (MC Boven Digoel/Angga).