:
Oleh MC KAB PASER, Jumat, 10 Desember 2021 | 20:16 WIB - Redaktur: Tobari - 353
Tana Paser, InfoPublik - Sebanyak 21 pemuda di Desa Janju Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser Kalimantan Timur, mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) kewirausahaan dari pemerintah daerah setempat, Jumat (10/12/2021).
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin mengatakan bimtek tersebut digelar dalam rangka memberdayakan pemuda setempat agar mampu berwirausaha secara mandiri.
Kegiatan yang dilaksanakan di kampung warna-warni itu menghadirkan narasumber dari praktisi madu trigona/kelulut dari Banjarmasin, Mahmud Muzammil dan Adriani.
Dikemukakan Muksin bimtek kewirausahaan itu merupakan kali pertama yang dilaksanakan Disporapar Paser sekaligus percontohan untuk desa lain.
"Akan kita kembangkan potensi desa lain, jika tidak bisa madu kelulud akan kita kembangkan jenis usaha yang berbeda," kata Muksin.
Terpilihnya Desa Janju sebagai percontohan dikarenakan desa tersebut memiliki kawasan wisata kampung warna-warni. Muksin berharap selain dapat menikmati kampung warna-warni, wisatawan juga dapat melihat pengembangan budidaya lebah madu kelulut.
Dikatakan Muksin, Disporapar Paser telah membentuk forum kewirausahaan pemuda yang diharapkan dapat mengidentifikasi jenis usaha di setiap desa.
"Melalui forum itu kita bisa mengembangkan jenis usaha untuk pemberdayaan pemuda lain," ucapnya.
Untuk mendorong kreativitas dan inovasi pemuda, Disporapar Paser akan meningkatkan alokasi anggaran untuk pembinaan kewirausahaan. "Semoga dengan bimtek ini pemuda bisa mandiri berwirausaha," kata Muksin.
Menurut Kepala Desa Janju Edi Karyadi, kegiatan bimtek ini dapat mengubah pola pikir masyarakat sehingga perubahan di desa yang ia pimpin.
"Kami antusias dengan pemaparan narasumber. Mulai dari bagaimana pengelolaan madu kelulut, apa saja hambatan dan solusi dalam usaha ini. Para pemuda juga jadi tahu apa yang harus dipersiapkan, misalnya teknik dan pengembangbiakannya madu kelulut," ucap Edi.
Ia sangat mendukung kewirausahaan yang dilakukan pemuda setempat, karena cocok dengan kondisi Desa Janju yang masih memiliki hutan luas yang belum dimanfaatkan.
"Semoga kita bisa memanfaatkan lahan kosong dan meningkatkan perekonomian masyarakat," tutur Edi. (Adhita/Hutja/toeb)