Program Sekolah Perempuan Potensial Tingkatkan Kapasitas Keluarga

:


Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Jumat, 10 Desember 2021 | 09:22 WIB - Redaktur: Tobari - 645


Tanjungpinang, InfoPublik - Program Sekolah Perempuan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau (P3AP2KB Kepri) potensial meningkatkan kapasitas keluarga.

Kepala Dinas P3AP2KB Kepri, Misni, di Tanjungpinang, Kamis (9/12/2021), mengatakan, Sekolah Perempuan diselenggarakan di masa pandemi untuk meningkatkan kapasitas keluarga. 

Proyek percontohan Sekolah Perempuan  diselenggarakan di Kota Tanjungpinang sejak Maret 2021 itu. Peserta program itu merupakan perempuan yang rentan mendapatkan hal-hal negatif.

Jumlah peserta dalam program itu yakni perempuan asal Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Jumlah peserta sebanyak 20 orang, mayoritas penduduk Tanjungpinang.

Program pemberdayaan perempuan itu bertujuan membangun semangat kalangan perempuan agar berdaya guna. Peningkatan kapasitas perempuan mulai dari pendidikan hingga keterampilan dan keahlian menjadi target dalam penyelenggaraan Sekolah Perempuan.

Sekolah Perempuan memberikan bantuan agar perempuan yang tidak lulus SMP atau SMA untuk melanjutkan pendidikan melalui program Paket B dan Paket C. 

"Pendidikan merupakan hal terpenting bagi perempuan di dalam keluarga," ucap Misni.

Selain itu, program Sekolah Perempuan meningkatkan ketrampilan dan keahlian para pesertanya sesuai hobi. Perempuan yang hobi menjahit, dilatih untuk menjadi penjahit profesional.

Begitu pula dengan perempuan yang hobi memasak, dilatih agar tidak hanya sekadar mampu memasak, melainkan dapat memproduksi dan memasarkan produk itu.

Sekolah Perempuan melibatkan berbagai kalangan profesional yang ahli di berbagai bidang yang dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha sukses dari kalangan perempuan juga bersumbangsih membangun semangat peserta Sekolah Perempuan.

"Sudah ada yang berjualan dengan memanfaatkan aplikasi daring," ucapnya. 

Program Sekolah Perempuan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau (P3AP2KB Kepri) potensial meningkatkan kapasitas keluarga.

Kepala Dinas P3AP2KB Kepri, Misni, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, Sekolah Perempuan diselenggarakan di masa pandemi untuk meningkatkan kapasitas keluarga. 

Proyek percontohan Sekolah Perempuan  diselenggarakan di Kota Tanjungpinang sejak Maret 2021 itu. Peserta program itu merupakan perempuan yang rentan mendapatkan hal-hal negatif.

Jumlah peserta dalam program itu yakni perempuan asal Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Jumlah peserta sebanyak 20 orang, mayoritas penduduk Tanjungpinang.

Program pemberdayaan perempuan itu bertujuan membangun semangat kalangan perempuan agar berdaya guna. Peningkatan kapasitas perempuan mulai dari pendidikan hingga ketrampilan dan keahlian menjadi target dalam penyelenggaraan Sekolah Perempuan.

Sekolah Perempuan memberikan bantuan agar perempuan yang tidak lulus SMP atau SMA untuk melanjutkan pendidikan melalui program Paket B dan Paket C. "Pendidikan merupakan hal terpenting bagi perempuan di dalam keluarga," ucap Misni.

Selain itu, program Sekolah Perempuan meningkatkan ketrampilan dan keahlian para pesertanya sesuai hobi. Perempuan yang hobi menjahit, dilatih untuk menjadi penjahit profesional.

Begitu pula dengan perempuan yang hobi memasak, dilatih agar tidak hanya sekadar mampu memasak, melainkan dapat memproduksi dan memasarkan produk itu.

Sekolah Perempuan melibatkan berbagai kalangan profesional yang ahli di berbagai bidang yang dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha sukses dari kalangan perempuan juga bersumbangsih membangun semangat peserta Sekolah Perempuan.

"Sudah ada yang berjualan dengan memanfaatkan aplikasi daring," ucapnya. 

Program Sekolah Perempuan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau (P3AP2KB Kepri) potensial meningkatkan kapasitas keluarga.

Kepala Dinas P3AP2KB Kepri, Misni, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, Sekolah Perempuan diselenggarakan di masa pandemi untuk meningkatkan kapasitas keluarga. 

Proyek percontohan Sekolah Perempuan  diselenggarakan di Kota Tanjungpinang sejak Maret 2021 itu. Peserta program itu merupakan perempuan yang rentan mendapatkan hal-hal negatif.

Jumlah peserta dalam program itu yakni perempuan asal Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Jumlah peserta sebanyak 20 orang, mayoritas penduduk Tanjungpinang.

Program pemberdayaan perempuan itu bertujuan membangun semangat kalangan perempuan agar berdaya guna. Peningkatan kapasitas perempuan mulai dari pendidikan hingga ketrampilan dan keahlian menjadi target dalam penyelenggaraan Sekolah Perempuan.

Sekolah Perempuan memberikan bantuan agar perempuan yang tidak lulus SMP atau SMA untuk melanjutkan pendidikan melalui program Paket B dan Paket C. "Pendidikan merupakan hal terpenting bagi perempuan di dalam keluarga," ucap Misni.

Selain itu, program Sekolah Perempuan meningkatkan ketrampilan dan keahlian para pesertanya sesuai hobi. Perempuan yang hobi menjahit, dilatih untuk menjadi penjahit profesional.

Begitu pula dengan perempuan yang hobi memasak, dilatih agar tidak hanya sekadar mampu memasak, melainkan dapat memproduksi dan memasarkan produk itu.

Sekolah Perempuan melibatkan berbagai kalangan profesional yang ahli di berbagai bidang yang dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha sukses dari kalangan perempuan juga bersumbangsih membangun semangat peserta Sekolah Perempuan.

"Sudah ada yang berjualan dengan memanfaatkan aplikasi daring," ucapnya. 

Program Sekolah Perempuan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau (P3AP2KB Kepri) potensial meningkatkan kapasitas keluarga.

Kepala Dinas P3AP2KB Kepri, Misni, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, Sekolah Perempuan diselenggarakan di masa pandemi untuk meningkatkan kapasitas keluarga. 

Proyek percontohan Sekolah Perempuan  diselenggarakan di Kota Tanjungpinang sejak Maret 2021 itu. Peserta program itu merupakan perempuan yang rentan mendapatkan hal-hal negatif.

Jumlah peserta dalam program itu yakni perempuan asal Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Jumlah peserta sebanyak 20 orang, mayoritas penduduk Tanjungpinang.

Program pemberdayaan perempuan itu bertujuan membangun semangat kalangan perempuan agar berdaya guna. Peningkatan kapasitas perempuan mulai dari pendidikan hingga ketrampilan dan keahlian menjadi target dalam penyelenggaraan Sekolah Perempuan.

Sekolah Perempuan memberikan bantuan agar perempuan yang tidak lulus SMP atau SMA untuk melanjutkan pendidikan melalui program Paket B dan Paket C. 

"Pendidikan merupakan hal terpenting bagi perempuan di dalam keluarga," ucap Misni.

Selain itu, program Sekolah Perempuan meningkatkan ketrampilan dan keahlian para pesertanya sesuai hobi. Perempuan yang hobi menjahit, dilatih untuk menjadi penjahit profesional.

Begitu pula dengan perempuan yang hobi memasak, dilatih agar tidak hanya sekadar mampu memasak, melainkan dapat memproduksi dan memasarkan produk itu.

Sekolah Perempuan melibatkan berbagai kalangan profesional yang ahli di berbagai bidang yang dibutuhkan. Pengusaha-pengusaha sukses dari kalangan perempuan juga bersumbangsih membangun semangat peserta Sekolah Perempuan.

"Sudah ada yang berjualan dengan memanfaatkan aplikasi daring," ucapnya. (MC Kepri/toeb)