Tari Kolosal Islamku di Barata Kulisusu Meriahkan Pembukaan Festival Seni Kasidah

:


Oleh MC KAB BUTON UTARA, Selasa, 23 November 2021 | 12:16 WIB - Redaktur: Juli - 578


Buranga InfoPublik -  Pertunjukan tari kolosal bertajuk Islamku di Barata Kulisusu meriahkan pembukaan Festival Seni Kasidah Berskala Besar III tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton Utara, Senin (22/11/2021).

Penari dengan melibatkan 150 putra-putri siswa SMA dan SMP se-Kabupaten Buton Utara tampil maksimal dan sukses memukau seluruh peserta dan penonton yang memadati SOR Lamoliandu. Tari kolosal ini melibatkan 150 penari dari perwakilan siswa-siswi SMP dan SMA di Buton Utara.

Pertunjukan tersebut mengangkat kisah Laelangi dan Wa Ode Bilahi. Konon pada tahun 1585 Sultan Buton ke IV Dayanu Ikhsanuddin, atau Sultan Laelangi bersama para ulama datang ke negeri Kulisusu untuk menyebarkan ajaran Agama Islam.

Ketika menginjakkan kaki di tanah Kulisusu, rombongan Sultan Buton disambut bunyi gong dan gendang yang begitu meriah. Ternyata masyarakat Kulisusu tengah merayakan tradisi poriwangaa. Sebuah tradisi dengan pertunjukan tari lense yang dipimpin Wa Ode Bilahi (Putri Sangiano Lemo).

Rombongan Sultan ikut menyaksikan perayaan tradisi tersebut, lalu suatu peristiwa bersejarah terjadi. Sultan Laelangi terpikat pada sosok Wa Ode Bilahi yang sedang menari lense.

Sultan Laelangi kemudian meminang dan menikahi Wa Ode Bilahi. Dari pernikahan tersebut lahir lah seorang putra bernama La Ode Ode yang kemudian menjadi Lakino Barata Kulisusu yang pertama, dan sejak saat itu, Barata Kulisusu disebut sebagai Lipu Tinadeakono Sara yang artinya negeri yang didirikan di atas aturan undang-undang martabat tujuh atau negeri yang didirikan oleh pemerintahan yang berdaulat.

Properti yang digunakan tak kalah menarik, para penari menggunakan tempurung kelapa yang merupakan simbol kearifan lokal yang ada di Buton Utara sebagai penghasil kelapa, yang saat ini telah dikembangkan menjadi kopra putih dan minyak kelapa murni atau VCO sebagai upaya peningkatan ekonomi kreatif di Kabupaten Buton Utara.

Tari kolosal dengan backsound yang dramastis dan dengan lenggak-lenggok penari yang memeragakan beragam koreografi, cukup sukses memukau dan memeriahkan ribuan pasang mata penonton yang hadir. Tepuk tangan penonton pun bergemuruh saat momen tulisan "LASQI BERSKALA BESAR TAHUN 2021 KABUPATEN BUTON UTARA" dibentangkan oleh para penari sekaligus menandakan dimulainya Festival Kasidah.

(MC Kabupaten Buton Utara reporter/ fotografer Laode Anjas)