:
Oleh MC KAB BENGKULU UTARA, Senin, 4 Oktober 2021 | 12:22 WIB - Redaktur: Kusnadi - 321
Arga Makmur, InfoPublik – Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata SE Map hadir dan menyampaikan pidato pada Focus Group Discussion dalam Rangka Penelitian Stunting, bertajuk “Implementasi Program Stunting Terintegrasi di Kabupaten Bengkulu Utara”, pada Senin (4/10/2021). Kegiatan ini terselenggara kolaborasi Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Sebelas Maret.
Penelitian Kolaborasi Tahun 2021 ini, untuk nantinya dipublikasikan dalam bentuk jurnal penelitian di tingkat nasional dan internasional sebagai acuan angka stunting Nasional.
Wakil Bupati BU mengatakan bahwa penanganan stunting tidak mudah, terutama pada upaya mengubah perilaku masyarakat. Stunting tentu menjadi permasalahan yang tidak dapat diabaikan, meskipun pandemi COVID-19 tengah melanda dan menimbulkan krisis kesehatan.
Pengabaian penanganan masalah stunting akan memberikan risiko di jangka panjang, berdampak ketika memasuki usia produktif.“Mari bersama-sama berperang melawan stunting. Stunting terabaikan, risikonya sangat besar untuk jangka panjang. Apa yang kita lakukan, panennya pada 20 tahun yang akan datang, ketika mereka masuk di zona lingkaran merah yaitu usia produktif. Penanganan stunting sangat menentukan masa depan bangsa,” ujarnya.
Dikatakan Wabup BU, stunting sangat berpengaruh pada pembangunan SDM. Arahan Presiden RI bahwa stunting harus ditangani dengan serius oleh tim khusus. Stunting bukan hanya urusan kesehatan, melainkan juga urusan pembangunan keluarga.
Penelitian Kolaborasi Tahun 2021 ini turut dihadiri oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, Kepala BAPPEDALitbang dan jajaran OPD terkait, Perwakilan Dosen ke tiga Universitas dan para mahasiswa.(MC Bengkulu Utara/rh/DC).