:
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 1 September 2021 | 10:55 WIB - Redaktur: Kusnadi - 300
Sleman, InfoPublik - Sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat Usaha Kecil Mikro (UKM) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sleman untuk ikut bergabung dalam Program Bela Pengadaan yang telah difasilitasi oleh pemerintah, Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Sosialisasi Bela Pengadaan yang dilaksanakan secara virtual melalui Aplikasi Zoom Meeting dan live streaming di kanal youtube Rumah Kreatif Sleman (RKS), Selasa (31/8/2021).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan peran UKM asli Sleman dalam Program Bela Pengadaan di Kabupaten Sleman, baik secara manajemen maupun kapabilitasnya.
“Diharapkan mereka (UKM) siap untuk bergabung dalam program Bela Pengadaan,” jelas Mae Surya.
Program Bela Pengadaan sendiri merupakan program pendukung gerakan UMKM Go Digital, di mana UMKM diharapakan untuk dapat mendigitalisasikan diri dengan bergabung dengan marketplace. Nantinya, Bela Pengadaan ini akan memanfaatkan UMKM yang sudah didigitalisasi tersebut untuk melakukan pengadaan barang maupun jasa di pemerintahan.
Mae Rusmi juga mengatakan Program Bela Pengadaan ini sejalan dengan program Bangga Buatan Indonesia dan Borong Bareng produk UKM Kabupaten Sleman.
“Program Borong Bareng Produk UKM Sleman mengajak seluruh masyarakat Sleman untuk menggunakan produk UKM Sleman, tidak terkecuali Pemerintah Daerah juga akan menggunakan produk pelaku UKM di wilayah Kabupaten Sleman,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Setya Budi Arijanta mengungkapkan Pemerintah Daerah baik di kota, kabupaten, dan provinsi banyak yang belum merealisasikan adanya Program Bela Pengadaan sehingga target yang disusun belum tercapai sepenuhnya.
“Kalau hitungannya dengan Undang-undang Cipta Kerja itu kan harusnya setiap Pemda abupaten, kota, provinsi maupun kementerian lembaga harus mencadangkan 40% belanjanya untuk UKM, tapi faktanya masih banyak yang belum, dan sampai bulan ini belanja untuk UKM realisasinya belum sampai 10 miliar dari total seharusnya 400 triliun,” ungkap Setya Budi Arijanta.
Ia berharap setelah adanya program ini, UKM dapat meningkatkan penjualannya tidak hanya di wilayah Kabupaten Sleman, tetapi mampu menjangkau hingga ke luar negeri yang nantinya akan dikembangkan oleh LKPP.
“Dengan para UKM ini masuk Bela itu nanti tidak hanya dibeli di Sleman, tapi bisa dibeli seluruh Indonesia dan nanti tahap berikutnya kalu diekspor akan kita kembangkan,” pungkasnya. (Rep Nikke/Rahayu)