Gubernur Mahyeldi Jajaki Usaha Pertanian Pondok Pesantren Muhammad Al-Fatih di Solok Selatan

:


Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 5 Juli 2021 | 11:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 526


Padang, InfoPublik - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengatakan pihaknya akan menjajaki kemungkinan sinkronisasi program "food estate" dengan usaha pertanian di Pondok Pesantren Muhammad Al-Fatih Nagari Pakan Rabaa Timur, Kabupaten Solok Selatan.

Efeknya tidak hanya pada ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan kualitas bidang pendidikan.

"Kita ada rencana dengan Pemkab Solok Selatan untuk program food estate dengan luas lahan sekitar 2 ribu hektare. Kalau program ini bisa disinkronkan dengan pertanian yang dikelola pesantren, manfaatnya akan lebih besar," katanya saat mengunjungi Pondok Pesantren Muhammad Al- Fatih Nagari Pakan Rabaa Timur, Kabupaten Solok Selatan, Minggu (4/7/2021).

Gubernur Mahyeldi mengatakan, program food estate itu direncanakan untuk tanaman bibit jagung. Akan ada bantuan pemerintah untuk mensukseskan program tersebut seperti bantuan bibit, alat hingga pemupukannya.

Jika pesantren memiliki lahan kosong yang bisa ditanami bibt jagung dan bisa disinkronkan dengan program itu, maka bantuan yang sama juga akan bisa diberikan sehingga lahan kosong bisa segera memberikan manfaat serta dirasakan bersama-sama.

"Ini salah satu solusi yang bisa dijajaki. Jika nanti ternyata tidak bisa secara aturan, pesantren tetap bisa melayangkan prosposal dengan perencanaan yang baik kepada pemerintah kabupaten atau provinsi Sumbar, Mudah-mudahan ada jalan untuk bisa dibantu," ujar Mahyeldi.

Pondok Pesantren Muhammad Al-Fatih memberikan pendidikan gratis bagi santri. Semua tidak dipungut biaya selain untuk kebutuhan makan dan pakaian yang digunakan santri saat menuntut ilmu.

Kebijakan pesantren itu sangat positif, mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang pada akhirnya bisa membantu mengurangi angka pengangguran dan menekan kemiskinan, sebut Mahyeldi.

Saat ini, Pemprov Sumbar tengah memperkuat hubungan dengan beberapa negara diantaranya Mesir, Arab Saudi, Turki, Maroko, Qatar dan Kuwait. Itu menjadi kesempatan bagi lulusan pesantren untuk bisa menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi ke luar negeri.

SEdangkan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammad Al- Fatih Ondra Aiko, S, HI, MH mengatakan, pesantren itu memberikan pendidikan gratis kepada 53 orang santri yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya. Program unggulan yang dikedepankan adalah tahfizd Al-Qur'an.

"Ini sebenarnya terinspirasi dari program Gubernur Sumbar Mahyeldi yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Padang yaitu memberikan akses jalur prestasi untuk melanjutkan sekolah bagi yang hafal Al-Qur'an. Selain itu juga berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa," ungkapnya.

Saat ini asrama untuk santriwati sudah cukup bagus, meski belum selesai 100 persen. Tetapi untuk asrama santri masih jauh dari maksimal. Belajar masih di mushalla karena belum memiliki ruang belajar yang layak. Kalau hujan asrama tidak bisa ditempati karena bocor. "Kami berharap ada bantuan untuk ruang belajar dan asrama ini," harap Ondra Aiko.

Selain itu pesantren juga memiliki lahan 10 hektare yang rencananya akan diolah menjadi lahan pertanian guna membiayai operasional Pondok Pesantren Muhammad Al-Fatih karena sebagian siswa diberikan pendidikan gratis. Namun karena keterbatasan, lahan itu masih belum bisa diolah.

"Mudah-mudahan dengan kedatangan Gubernur Mahyeldi juga bisa memberikan solusi yang terbaik untuk hal itu," harapnya.

Hadir dalam ramah tamah tersebut Wakil Bupati Solok Selatan, Anggota DPRD Solok Selatan dan pengurus ponpes.* (Mcpadang/Z/Irwan Rais)