Wamenkes RI Paparkan Perkembangan, Strategi Percepatan Vaksinasi dan Sosialisasi Skrining Covid-19

:


Oleh KAB. BENER MERIAH, Kamis, 8 April 2021 | 18:47 WIB - Redaktur: Tobari - 171


Redelong, InfoPublik - Kepala Dinas Kesehatan diwakili oleh Rim Desi Sartika, S.Kep, Ners (Kasi P2M), Cut Jemala Sari, S.Kep, Ners ( Pengelola Surveilens) dan Anggia Erianti, S.KM (Pengelola Program Imunisasi), mewakili Bupati mengikuti Video Confrence (Vidcon) dengan Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD.

Vicon membahas tentang Perkembangan Vaksinasi, Mengapa Lansia Harus Diprioritaskan, Strategi Percepatan Vaksinasi dan Penyesuaian Pertanyaan Skrining menyangkut dengan Vaksinasi Covid-19 secara virtual melalui aplikasi zoom metting dari Media Centre Kabupaten Bener Meriah, Kamis, (8/4/2021)

Wamenkes RI dalam paparannya menjelaskan, 10 negara vaksinasi tertinggi termasuk Negara produsen vaksin, Indonesia berada di urutan ke-8 dengan jumlah Vaksinasi 13,45 juta vaksinasi yang sudah dilakukan.

Kalau Negara produsen tidak masuk maka Indonesia berada di peringkat ke-4 dalam vaksinasi Covid-19, kalau semua berjalan lancar Indonesia akab biasa menyalip jerman yang bearada di urutan ke-3, kata Wamenkes.

Poin penting, kata Wamenkes, total vaksinasi dosis 1 dan 2 telah melebihi 13,7 juta suntikan dengan capaian perhari sekitra 502.149 sedangkan total divaksin harian menurun pada hari Sabtu dan Minggu.

Sasaran Vaksin sebesar 40.349.051, total yang sudah divaksin 14.751.623, total dilayani 9.520.343 (23,6%) sedangkan yang batal dan ditunda vaksinnya sebanyak 324.059 (0,8%).

Sebanyak 9juta orang telah divaksin Dosis-1 yang terdiri dari SDM Kesehatan, Lansia dan Petugas Publik dengan laju penyuntikan telah mencapai 500.000/hari.

Laju penyuntikan harian tertinggi itu ada di Jabar (60.244) terendah di Kalimantan (444), papar Wamenkes.

Wamenkes RI juga menjelaskan tentang capaian vaksinasi Lansia 1/3 dari Petugas Publik dengan komulatif vaksin dosis-1 samapi dengan tanggal 7 April 2021 pukul 18.00 Wib yaitu Vaksinasi Lansia 1.832.627 dan capaian vaksinasi Petuga Publik sebanyak 5.906.883.

Kata wamenkes, kenapa Lansia harus diprioritaskan, karena 50% seluruh kematian akibat Covid-19 terajadi pada Lansia padahal jumlah Lansia hanya 12% dari total kasusu Covid-19.

Ini juga berarti beban besar pada sistim kesehatan dimana 1 dari 3 orang yang dirawat dui Rumah Sakit akibat Covid-19 adalah Lansia, padahal jumlah Lansia hanya 10% dari total populasi, dimana 1 dari 3 Lansia yang dirawat di Rumah Sakit karena Covid-19 meninggal, bebernya.

Terakait dengan Strategi Percepatan Vaksinasi Lansia Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD menerangkan, Lansia harus mendapatkan prioritas pelayanan vaksinasi dimanapun tanpa dibatasi oleh alamat KTP maupun domisili, tegas Wamenkes.

Wamenkes juga mewanti-wanti untuk daerah dalam menjelang Ramadhan,”Kita perlu terus melindungi Lansia terutama di daerah tujuan mudik,” harap wamenkes.

Sedangkan terkait dengan Penyesuaian Pertanyaan Skrining Wamenkes RI menjelaskan tentang format Skrining sebelum divaksinasi Covid-19, yaitu pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah.

Diakhir acara Wamenkes memohon kepada seluruh pimpinan daerah untuk, mengalokasikan vaksin dan memprioritaskan vaksinasi Lansia disemua tempat terutama didaerah tujuan mudik menjelang periode libur Idul Fitri.

Melayani seluruh Lansia dimanapun tanpa dibatasi alamat KTP maupun domisili, Mengendalikan laju vaksinasi petuga public, mengingat hampir disemua daerah laju vaksinasi petugas public jauh lebih tinggi dari Lansia.

Mengingat keterbatasan suplai vaksin, maka prioritas vaksinasi diberikan kepada kelompok yang resiko fatalitasnya paling tinggi yaitu Lansia.

Sedangkan strategi mobilisasi Lansia dapat dilakukan melalui kerjasama dengan komunitas, organisasi local dan pihak swasta dan mempercepat program vaksinasi Lansia dengan mekanisme 1:2 yaitu 1 orang non Lansia dapat divaksin jika membawa lebih atau 2 Lansia untuk divaksinasi termasuk juga petugas public dan masyarakat, harap Menkes dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD.

Vidcon tersebut diikuti oleh seluruh Bupati/walikota, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta UPTD Puskesmas se-Indonesia.(ikas/ Kominfo-BM/toeb).