Pedagang Pasar Prioritas Vaksinasi COVID-19

:


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Minggu, 7 Februari 2021 | 10:34 WIB - Redaktur: Tobari - 211


Bandung, InfoPublik - Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan bahwa pedagang di pasar akan menjadi sasaran prioritas vaksinasi COVID-19 setelah tenaga kesehatan (nakes). 

Menurut Setiawan, hal itu dilakukan karena pedagang di pasar kerap berinteraksi dengan banyak orang sehingga dikhawatirkan akan  terpapar dan menularkan COVID-19 saat transaksi jual-beli berlangsung. 

“Setelah tenaga kesehatan, kita akan melakukan vaksinasi kepada para pedagang di pasar. Jadi mereka  akan mendapatkan prioritas setelah SDM kesehatan,” kata Setiawan, Sabtu (6/2/2021). 

Setiawan menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat menargetkan 70% dari jumlah penduduk atau sekitar 36,2 juta jiwa menjalani vaksinasi COVID-19 dan  ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan dengan catatan suplai vaksin dari pemerintah pusat tidak terhambat. 

“Dengan target enam bulan, kita sudah mendidik lebih kurang 9.000 vaksinator yang akan disebar di 1094 puskesmas yang ada di Jabar,” ucap Setiawan yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat.

Setiawan menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk distribusi dan penyimpanan vaksin COVID-19, karena pendistribusian dan penyimpanan vaksin membutuhkan penanganan khusus, seperti rantai dingin. 

"Saat ini Pemda Provinsi Jabar berkejaran dengan tengat waktu pelaksanaan vaksinasi dosis pertama," imbuhnya.

Setiawan mencatat, saat ini ada 11.000 orang yang tertunda untuk divaksin karena berbagai alasan seperti pernah terjangkit COVID-19, komorbid, hamil dan menyusui, tensi darah yang tinggi serta sedang sakit.

“Kita targetkan, akhir Februari ini bisa selesai. Kita lakukan vaksinasi massal dengan menyiapkan beberapa tempat. Kita ingin vaksinasi cepat selesai sehingga masyarakat memiliki kekebalan. Dengan adanya herd immunity ini, maka perekonomian akan bisa kembali bergerak,” tuturnya. (MC Jabar/toeb)