Kota Bandung Peringkat atas Kepatuhan Bermasker

:


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Kamis, 4 Februari 2021 | 14:49 WIB - Redaktur: Tobari - 174


Bandung, InfoPublik - Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi dalam penggunaan masker, selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional atau Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung Dadang Iriana mencatat, kepatuhan masyarakat Kota Bandung dalam penggunaan masker tak pernah kurang dari 90% bahkan terbilang konsisten mampu mempertahankannya selama tiga pekan berturut-turut.

"Pada 11-17 Januari di angka 90,34%, lalu naik menjadi 91,71% pada 18-24 Januari, dan sedikit berkurang pada 25-31 Januari menjadi 91,12%," kata Dadang, Rabu (3/2/2021).

Dadang mengungkapkan, salah satu kunci penting untuk menjaga kedisiplinan dalam memakai masker adalah mengedukasi, kemudian pengawasan di pusat aktivitas dan potensi keramaian juga dilakukan secara konsisten

“Pengawasan dan pengendalian di tempat umum. Kemudian juga pengawasan di tempat-tempat hiburan oleh tim gugus tugas,” ucapnya.

Dadang menyatakan, untuk bisa menanamkan kepatuhan protokol kesehatan tersebut tak hanya cukup oleh Satgas di tingkat kota, tetapi juga harus dikoordinasikan hingga ke level kewilayahan sehingga implementasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat dijalankan secara disiplin.

"Satgas Penanganan COVID-19 tidak pernah kendor terus mengedukasi.Tim PPKM Kota Bandung bersama Satgasus kecamatan melakukan pengawasan, pengendalian dan woro-woro,” kata Dadang yang juga Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung.

Sedangkan untuk peta kepatuhan dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan Kota Bandung selalu di atas 80%. Seperti pada periode 11-17 Januari di angka 83,12%, lalu naik signifikan menjadi 86,73% pada 18-24 Januari, dan terkikis hingga 84,91 pada 25-31 Januari.

Dadang tidak memungkiri apabila mendisiplinkan tidak berkerumun dan tetap menjaga jarak di Kota Bandung memiliki tantangan tersendiri karena Kota Bandung merupakan pusat aktivitas di kawasan Bandung Raya.

"Upaya penegakan disiplin dengan menyisir tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan setiap hari. Pemkot tetap berupaya, di antaranya menyegel beberapa cafe,” tegasnya. (MC Jabar/toeb)