Sekda Pimpin Upacara Hari Amal Bakti ke-75 Kemenag

:


Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 5 Januari 2021 | 19:00 WIB - Redaktur: Tobari - 405


Subulussalam, InfoPublik - Sekda Kota Subulussalam Ir. Taufit Hidayat, MM mewakil Wali Kota memimpin upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Tahun 2021 berlangsung di halaman Kantor Kemenag Kota Subulussalam, Selasa (5/1/2021).

Mengawali kegiatan HAB, Farida Harum, S. Pd membacakan ayat suci Al quran dan sholawat badar. Pemimpin upacara  Salmudin S. PdI yang kesehariannya sebagai Kepala MTs Swasta Rundeng melaporkan kegiatan kepada Pembina upacara.

Rangkaian kegiatan upacara selanjutnya adalah pengibaran Bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan Cipta dipimpin oleh Pembina Upacara, Pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara dan diikuti oleh Peserta Upacara.

Pembacaan Naskah Pembukaan UUD 1945, Kode Etik Pegawai Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia, sambutan Menteri Agama RI, Pembacaan Do'a, laporan Pemimpin Upacara.

Serta, Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara, Pembina Upacara berkenan meninggalkan Lapangan Upacara, Pemimpin Upacara meninggalkan Lapangan Upacara.

Sebagai petugas upacara antara lain Perwira Upacara  Mukhlis , S. PdI Guru MIN I Subulussalam, Pembaca UUD 1945 Ira Yusni Banurea S. PdI Guru MIN, Pembaca Prasetya Korpri Endri Susilowati.

Dan Pembaca Kode Etik Pegawai Kemenag Meilida Nur keduanya staf Kemenag dan Pembaca Doa adalah Ketua MPU Kota Subulussalam  Drs. H. Azharuddin Paeteh.

Sementara peserta upacara diikuti siswa-siswi perwakilan MTS dan Aliyah , PNS dan guru di jajaran Kemenag Kota Subulussalam.

Amanat Menteri Agama RI  Yaqut Cholil Qoumas yang dibacakan Pembina Upacara Ir. Taufit Hidayat, MM menyebutkan  Kementerian Agama secara resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1946.

Sejak dibentuk melalui usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Kementerian Agama yang pertama kali dipimpin oleh Menteri Agama Haji Mohammad Rasjidi telah melintasi sejarahnya yang panjang, katanya.

Selayaknya kita berterima kasih dan mendoakan semoga amal bakti para perintis, pendiri dan pembangun Kementerian Agama mendapat ridla dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kita semua diberi kekuatan dalam melanjutkan cita-cita mereka untuk kepentingan Bangsa, Negara dan Agama.

Di usia 75 Tahun Kementerian Agama, memaknai segala prestasi yang telah dicapai dan menempatkannya sebagai momentum untuk menebalkan niat dan motivasi dalam mencapai yang lebih baik lagi di masa mendatang, katanya.

Kementerian Agama memberikan anugerah penghargaan dan apresiasi kepada seluruh elemen umat beragama tanpa membedakan satu sama lain, atas dukungan, sinergi dan kebersamaannya mengawal tugas-tugas Kementerian Agama.

Peringatan Hari Amal Bakti Tahun ini mengusung tema "Indonesia Rukun". Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju.

Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia, sebutnya.

Pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama merupakan karya bersama para Tokoh Agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa.

Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama.

Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri.

Dewasa ini, kita mengembangkan moderasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari bangsa kita.

Tambahnya, di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, dimana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.

Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan sebagai bangsa yang beragama.

Sila pertama dan utama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang beragama dan bermoral.

Komitmen religius dan moralitas menjadi barometer apakah suatu bangsa dapat menjadi bangsa yang besar atau tidak.

Sejalan dengan itu, tugas dan tanggungjawab sejarah bagi seluruh bangsa Indonesia adalah mengisi negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa ini sejalan dengan asas demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Bangsa Indonesia, dari generasi ke generasi harus bisa menjaga komitmen nasional tentang landasan bernegara di tengah dahsyatnya percaturan global di bidang geopolitik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.

Yaqut pun mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama. Semangat Kementerian Agama baru itu dapat diterjemahkan dengan beberapa kata kunci yaitu :

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

Di akhir amanatnya ia mengajak semua pihak agar mengedepankan akal sehat dan hikmah/kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan saat ini maupun di masa-masa yang akan datang.

Usai upacara, Kemenag Kota Subulussalam menyerahkan penganugerahan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya  20 tahun dan 10 tahun  yang dipandu langsung oleh Kepala Kantor Kemenag H. Juniazi, S.Ag.M.Pd dan Kasubbag TU H. Marwan Z, S.Ag.MM

Sekda Taufit Hidayat bersama Forkopimda yang hadir Dandim 0118/Subulussalam Letkol Inf. Winas Kurniawan. SIP. M.Tr(han), Kajari Alinafiah Saragih, SH. MH, Ketua Mahkamah Syar’iyah Fahruddin Ritonga, SH.I,MH, Ketua MPU H. Azharuddin, Kasat Binmas Polres AKP Asmadi secara bergantian menyerahkan penganugerahan satya lencana karya.

Penerima Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun didominasi para guru  antara lain Ridwan, S. PdI, Drs. Ahmad, Usman R, S. Pd, Suardi, S.Ag, Siti Hajar, S.Ag, Yenni Nastuti, S.Pd, Anin Sudiar, S.Ag, Sarwati, S.Ag, Anisyah, S.Pd, Marzuki S, S.Pd, leli Rahmawati, S.PdI dan PNS Kemenag Drs. Himyar.

Sementara Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun penerima dari guru adalah Drs. Sariaman Saraan, PNS Penyuluh Agama Chaerul Anwar, S.Ag, Husaini, S.Ag.MM Kasi Bimas Islam dan Kepala KUA Kec Penanggalan Rusyda, S.Ag.

Turut hadir  Ketua FKUB Kota Subulussalam Karlinus, Kepala Bank Aceh Subulussalam Saifanur, Kepala BSM Subulussalam, Kepala BPS Kota Subulussalam  Abdi Gunawan, Kepala MPD Kota Subulussalam Jaminuddin.

Serta, Ketua Baitul MAL Kota Sabaruddin, S.PdI.M.SosI, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sairun, S.Ag, Kepala Dinas Syariat Islam H.Harmaini, S.PdI.MM, Ketua Orda ICMI DR.Musriaparto, S.PdI.MM. (MC Kota Subulussalam/toeb)