:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis, 19 November 2020 | 13:20 WIB - Redaktur: Kusnadi - 288
Tuapejat, InfoPublik - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake menyampaikan bahwa perkembangan kasus Covid-19 hingga Rabu (18/11/2020) telah mencapai total 177 warga yang telah positif Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, dalam perawatan 51 orang, dan sudah sembuh 126 orang.
Ia memaparkan bahwa kondisi saat ini, tempat perawatan hampir penuh.
"Di Mapaddegat setelah kita evaluasi ada kesulitan air dan kamar mandi, dan ini darurat. Masalahnya, jika menggunakan kamar mandi yang sama sementara pasien karantina bertambah banyak maka sangat riskan akan penyebaran pandemi Covid-19," ujar Korta saat konferensi pers di ruang rapat Kantor Bupati Mentawai, Rabu (18/11/2020).
Melihat minimnya fasilitas toilet di Mapaddegat, maka Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memutuskan bekerja sama dengan Hotel Turonia beberapa waktu lalu hingga saat ini.
Kemudian, pasien di Puskesmas Sikakap juga semakin bertambah dan akhirnya penuh, sehingga Pemerintah berupaya menyediakan tempat karantina di Pelabuhan, namun ternyata kondisinya juga riskan.
"Sangat urgent bila klaster berbeda ditempatkan pada satu tempat dengan kondisi kamar mandi hanya dua. Jika kita membangun kamar mandi butuh biaya lebih besar dan waktu lebih lama," imbuh Korta.
Oleh sebab itu, Pemerintah juga menjalin kerja sama dengan wisma lestari di Sikakap selama satu bulan terkait penanganan pasien Covid-19.
Lebih lanjut Korta mengatakan bahwa pemerintah akan mencoba semakin memperketat masuknya orang dari Padang ke Mentawai.
"Dari hasil evaluasi kita selama liburan Maulid Nabi Muhammad, data cukup signifikan yang kita ambil selama 15 hari yakni ada 1.553 sampel yang diambil dan 56 orang positif," sebut Korta.
Menurutnya, jika hanya memberlakukan surat keterangan dan rapid test, hasilnya tidak pasti dan rentan kecolongan, sehingga lebih baik memberlakukan tes swab.
"Evaluasi kita, banyak yang masuk dari Padang dan hasil swabnya belum keluar, ternyata menjadi penyebab kontak dengan orang lain selama menunggu hasil," tukasnya.(KS)