:
Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 17 November 2020 | 22:11 WIB - Redaktur: Juli - 378
Garut, InfoPublik - Tingginya kasus kehamilan berbanding lurus dengan meningkatnya kasus HIV-AIDS ibu hamil pada semester pertama tahun 2020 di Jawa Barat.
Terkait hal ini, Komisi Penanggulangan AIDS Garut mengadakan pertemuan stakeholder guna membahas kegiatan promosi tes HIV pada kelompok ibu hamil di Jawa Barat yang dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Selasa (17/11/2020), di Hotel Harmoni, Jalan Raya Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler.
“Saya ucapkan terima kasih bagi stakeholder, mudah-mudahan pertemuan kali ini disamping bernilai amal juga agar pencegahan terhadap HIV-AIDS ini semakin masif," ucap Helmi.
Helmi menyebutkan, akibat HIV AIDS, angka Drop Out (DO) juga semakin tinggi pada tahun 2020. "Yang DO 110 pindah atau yang gak mau berobat, sedangkan yang HIV tidak diobati akan cepat menderita AIDS, yang AIDS jika tidak diobati akan betah penyakitnya,” ucap wakil bupati.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, pada Januari hingga Juni 2020, jumlah ibu hamil yang dites HIV sebanyak 136.377 orang atau sekitar 67% dari jumlah total tes yang dilakukan berdasarkan inisiatif petugas Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan dan Konseling (TIPK). Sementara jumlah HIV Positif yang ditemukan pada ibu hamil sebanyak 389 orang atau 26% dari total kasus temuan HIV Positif.
Dari 6 daerah di Jawa Barat, lanjut dia, Kabupaten Garut termasuk salah satu yang memiliki peningkatan kasus kehamilan tertinggi, di mana Bandung dengan angka kehamilan 2.210 orang, Cirebon (2.210 orang), Garut (1.950 orang), Tasikmalaya (1.205 orang), Ciamis (1.188 orang) dan Sumedang 1.175 orang. "Helmi menuturkan, kegiatan ini untuk mencegah berkembangnya HIV Aids di Kabupaten Garut," ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Garut, Guntur Yana mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di Jawa Barat dengan peserta dari Kabupaten Garut berjumlah 42 orang.
Perkembangan HIV AIDS dan Infeksi menular seksual (PIMS) Triwulan 1 tahun 2020, Provinsi Jawa Barat menempati posisi ketiga kasus HIV setelah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Kasus HIV Aids rata - rata terjadi pada usia produktif yaitu 15 - 49 tahun.