:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Rabu, 11 November 2020 | 11:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 405
Subulussalam, InfoPublik - Di hari pahlawan ke-75 Tahun 2020, Pemeritah Kota Subulussalam melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Bererncana (DP3AKB) Kota Subulussalam menandatangani MOU dengan STIT Hamzah Fansturi Kota Subulussalam, Selasa (10/11/2020).
Ruang lingkup perjanjian kerjasama keduanya meliputi penelitian penulisan karya ilmiah, penyuluhan fasilitator akademisi, dan pengembangan serta pemberdayaan kinerja sumberdaya manusia dalam rangka menciptakan generasi berencana di Kota Subulussalam.
Penandatangan kerjasama ditandatangani oleh Ketua STIT Hamzah Fansyuri Dr. Musriaparto dan Kepala DP3AKB Nurul Akmal, MM yang disaksikan Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd.
Rilis yang disampaikan Kepala DP3AKB Kota Subulussalam Nurul Akmal menyebutkan bahwa kegiatan tersebut juga dilakukan kuliah umum yang dipandu oleh moderator Rahyu Vini Busri, S.Pd. M.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala DP3AKB Nurul Akmal, SE.MM mengajak mahasiswa melihat dan mengkaji kenapa pembangunan keluarga mutlak diperlukan.
"Ketahanan keluarga saat ini masih rendah dan rentan sehingga yang terjadi angka pernikahan dini masih tinggi, angka stunting yang tinggi, KDRT, angka partisipasi kasar (APK) yang rendah dan tingkat kesehatan yang rendah, dan lain sebagainya," sebutnya.
Dikatakannya, mahasiswa harus mempunyai mindset yang baik dalam pemahaman pengarusutamaan gender, karena ini juga dapat mempengaruhi dalam keluarga, superior dan relasi kuasa yang harus dapat dipahami dari sejak dini sehingga suami dan istri kelak mendapat kesepahaman yang sama tidak lagi terjadi double job bagi istri atau suami, dan semua itu harus dibentuk dari sekarang.
Ketua STIT Hamzah Fansyuri DR. Musriaparto, MM menyambut baik program Bangga Kencana, yaitu Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana hadir bagi Mahasiswa yang tergabung dalam PIK-M (Pusat Informasi dan Konseling-Mahasiswa).
Melalui kerjasama ini, dirinya berharap bisa memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap mahasiswa tentang keluarga berencana dan tentunya peningkatan SDM bagi mahasiswa untuk melakukan kajian-kajian ilmiah, serta dapat menjadi rujukan, sehingga program bangga kencana sukses dilaksankaan di Kota Subulussalam..
Sementrara Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd dalam materinya mengupas pentingnya persiapan menjelang pernikahan (pra nikah).
Dikatakannya, berkeluarga itu harus direncanakan dengan baik, umur ideal yang dianjurkan oleh BKKBN untuk menikah bagi laki-laki adalah 25 Tahun dan bagi perempuan 21 Tahun.
"Persiapkan pranikah itu dengan prakonsep, jangan dengan prewedding. Kita budayakan prakonsep dimana setiap calon pengantin selain mengikuti kursus catin juga menyiapkan kesehatan dengan melakukan tes kesehatan, beraktifitas yang positif, mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin agar pengantin siap untuk mempunyai keturunan yang sehat," sebutnya.
"Selama ini kita sibuk dengan prewedding, melakukan pemotretan dengan biaya mahal tanpa memikirkan kondisi kesehatan dan budaya ketimuran kita sehingga biaya mahal tapi tidak bermanfaat bagi pembentukan keluarga yang sehat.
Bayangkan jika uang biaya yang dikeluarkan untuk pemotretan itu kita siapkan untuk tes kesehatan, minum vitamin pasti sejak dini jika ada gangguan pada calon pengantin dapat terdeteksi dini dan dapat segera dicari jalan keluarnya," imbuhnya. (Reporter MC Kota Subulussalam)