Program Anak Tangguh Untuk Kampung Tangguh Bantu Atasi Stunting di Banyuasin

:


Oleh MC KAB BANYUASIN, Jumat, 6 November 2020 | 18:56 WIB - Redaktur: Tobari - 343


Pankalan Balai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah mengagas Program Anak Tangguh untuk Kampung Tangguh yang bekerja sama dengan PT Nestle. Acara ini dilaksanakan di Gedung Auditorium Pemkab Banyuasin, Jumat (6/11/2020). 

Bupati Banyuasin H. Askolani menjelaskan program Anak Tangguh untuk Kampung Tangguh ini tidak terlepas dengan pencegahan permasalahan stunting khususnya di Kabupaten Banyuasin.

Menanggulangi masalah stunting merupakan masalah bersama melalui pendekatan multi sektor dengan pemberian imunisasi, pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita.

Serta, monitoring pertumbuhan balita di posyandu, suplemen tablet tambah darah pada ibu hamil dan remaja putri dan promosi ASI Ekslusif termasuk pemberian obat cacing. 

Beberapa perusahaan juga telah membantu Kabupaten Banyuasin dalam menurunkan angka stunting di antaranya dengan pemberian bantuan telur kepada ibu hamil dan anak sekolah. 

Askolani menambahkan upaya demi upaya terus dimaksimalkan untuk percepatan penurunan stunting. Penekanan pendekatan hulu, bisa kita rencanakan bagi keluarga masing-masing

Urusan stunting bukan hanya beban atau urusan pemerintah maupun negara saja.

Malah justru kita turut serta dalam peran aktif penuh, berkomitmen sungguh-sungguh pada penuntasan stunting dari masyarakat seperti PT Nestle maupun organisasi sosial sebagai mitra dalam melaksanakan program pembangunan.

“Atas nama pemerintah, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PT Nestle Indonesia melalui dana CSR memberikan bantuanberupa susu formula untuk anak balita dan anak usia sekolah sampai 12 tahun kepada 2000 anak di Kabupaten Banyuasin dalam program Kampung Tangguh,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Dr. dr. Hj. Rini Pratiwi, M. Kes menjelaskan Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.

Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.

"Selain itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted)," Jelasnya. 

dr. Rini menambahkan stunting pada anak dapat diantisipasi dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan.

Antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup, melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan mobil ambulance dari Bupati Banyuasin yang diserahkan kepada Kepala Puskesmas Telang Jaya Kec. Muara Telang, Puskesmas Sidomulyo Kec. Tungkal Ilir.

Serta Kepala Puskesmas Margo Mulyo Kec. Muara Sugihan,  Puskesmas Kenten Laut Kec. Talang Kelapa, dan  Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya.

Turut Hadir Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH, Sekda Banyuasin Dr. HM Senen Har, Duta Stunting Kabupaten Banyuasin dr. Sri Fitriyanti, Asisten I Kosarudin, Area Sales Manager PT Nestle Budi Darmanto.

Serta, Kepala Bappeda & Litbang Erwin Ibrahim, SH., MM., M. BA, serta Kepala OPD Terkait, Camat Banyuasin III, dan Kepala Puskesmas Kec. Muara Telang. (MC Kab Banyuasin/toeb)