:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu, 4 November 2020 | 16:14 WIB - Redaktur: Kusnadi - 451
Tuapeijat, InfoPublik - Terkait adanya perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Mentawai 2017-2022, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mentawai, Naslindo Sirait menyebutkan hasil evaluasi progress pembangunan selama tiga tahun RPJMD.
Naslindo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi kolektif menyangkut tindakan konstruktif, terutama bagaimana meninjau kembali pelaksanaan pembangunan untuk memperbaiki kualitas. Perlu refokusing kembali anggaran, metode, dan mengupayakan langkah-langkah percepatan.
Selanjutnya, peninjauan ulang target apakah terlalu rendah atau tinggi. Ketiga, melakukan restrukturisasi.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, membuat kita tetap produktif dan sehat. Kita juga perlu memastikan penanganan terhadap covid-19 terkendali bahkan kasus menurun," ujar Naslindo saat musrenbang perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Mentawai 2017-2022 , Selasa (3/11/2020).
Ia melanjutkan, bantuan langsung seharusnya bisa menyokong masyarakat yang ekonominya terpuruk dan tepat sasaran.
Berikut capaian target misi Kepala daerah selama tiga tahun (2017-2020); Capaian target SDM sehat, cerdas, dan produktif sebesar 63,33%, tidak tercapai 36,67%, sehingga rata-rata capaian 20% per tahun.
Dengan adanya perubahan kondisi keuangan, kata Naslindo, target tersebut belum tentu tercapai tahun 2022.
Selanjutnya, capaian pembangunan Infrastruktur masih rendah sekira 38,1% , rata-rata 12% per tahun. 61,90% lagi belum tercapai, sehingga perlu langkah-langkah percepatan.
Lebih lanjut misi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis maritim capaiannya hanya 40,10% atau rata-rata hanya 13%.
Pemberian bantuan belum tentu langsung meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan perekonomian sangat multi dimensional dan holistik.
Kemudian, tata kelola Pemerintahan capaiannya 100%, namun, imbuh Naslindi, bisa saja targetnya terlalu rendah, masih angka statistik, dan belum angka sesungguhnya melihat masih adanya keluhan masyarakat.
Selanjutnya capaian Kehidupan masyarakat harmonis dan berbudaya sebesar 77,78% atau rata-rata 23%, dan tidak tercapai hanya 22,22%.
Secara keseluruhan, kata Naslindo, tingkat ketercapaian visi misi Kepala Daerah yang telah tercapai 63,84% dan yang belum tercapai 36,16%.
"Sepertinya bisa dicapai melihat angka statistik, namun ada beberapa faktor dan indikator lainnya yang perlu diperhatikan. Indikator lain bisa kita lihat secara makro, melihat issue atau masalah yang kita tetapkan sudah hilang," ujarnya.
Misalnya, status 3T, daerah rawan bencana, tingkat kemiskinan tinggi dan mungkin masih meningkat lagi, tingginya kesenjangan wilayah, potensi sumberdaya alam belum terkelola menjadi produk akhir (end product), serta daya saing SDM dan infrastruktur masih sangat rendah.
"Kita mencoba desain ulang target kinerja Pemerintah, untuk mencapai target sesuai harapan masyarakat.
Indikator utama, indeks pembangunan manusia (IPM), angka harapan hidup, dan penduduk miskin. Indikatornya bisa saja diturunkan atau dinaikkan," paparnya.
Kemudian terkait Infrastruktur trans Mentawai, dari target 393 Kilometer, yang sudah terbangun atau dibuka dengan perkerasan sekira 90 Kilometer, yang belum terbuka 56 Kilometer, dan panjang yang sudah dibuka tapi belum perkerasan sekira 246 Kilometer.
Harapannya, target realisasi sampai tahun 2022, 337 Km atau 85,71%.
Selanjutnya ia berharap melalui musrenbang tersebut, dapat diberikan masukan, arahan, dan kebijaksanaan terkait arah skala prioritas dalam pencapaian target kinerja Kepala Daerah dan peningkatan taraf hidup masyarakat laik.(KS)