Menggunakan Dua Helikopter, Wabup dan BNPB Tinjau Titik Lokasi Hutan Gundul

:


Oleh MC KAB GARUT, Senin, 26 Oktober 2020 | 18:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 913


Garut, InfoPublik - Terbang menggunakan dua pesawat helikopter, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, bersama Danrem 062 Tarumanagara, Kolonel Inf. Muhamad Muchidin, dan Dandim 0611 Garut, Letkol CZI Deni Iskandar, dan Kadivreg Perhutani Jabar, Dicky Iwana Radi, turut memantau dari udara kondisi lahan pasca banjir dan longsor 11 Oktober 2020 kemarin.

Bersama Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana (PERB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, meninjau titik lokasi hutan gundul yang berdampak terhadap terjadinya bencana alam, pada Minggu (25/10/2020).

Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana (PERB) BNPB RI, Abdul Muhari, mengatakan, ada dua tujuan peninjauan yang dilakukannya. Pertama, pasca terjadi banjir bandang dan longsor di wilayah selatan Garut baru-baru ini, yang dikhawatirkan ada perubahan bentang alam skala mikro. 

“Kita mau coba capture DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikaso ini dari hulu sampai hilir,” ucap Abdul Muhari, di Markas Korem 062 Tarumanagara, Jalan Bratayudha Garut.

Menurutnya, hal ini sangat rawan, bila terjadi lagi hujan di beberapa hari, Mnggu dan  bulan ke depan, karena,  hujan masih terjadi sampai Februari dan Maret. Hal inilah yang harus diidentifikasi supya tidak terjadi lagi banjir ke depannya.

“Jadi kita mau lihat.  Kalau ada bendung-bendung alam segera kita intervensi, kita bersihkan. Ada BP-DAS di sini juga BNPB, sehingga kita benar-benar bisa memastikan tidak ada potensi banjir longsor yang akan membawa material dari hulu,” bebernya.

Yang kedua, lanjut Muhari, BNPB akan melihat secara riil pada kondisi saat ini bentang alam yang ada di DAS Cikaso, termasuk lokasi lahan kritis ada di mana saja. “Arahan Kepala BNPB kalau memang ditemukan lahan kritis itu akan ditanami dengan tanaman-tanaman keras, supaya ini tidak menjadi bahan longsor,” jelasnya.

Untuk relokasi, tambah Muhari, BNPB akan melihat kebijakan dari pemerintah daerah, karena itu mutlak pemerintah daerah yang menentukan. BNPB nantinya akan mendukung pemerintah daerah yang paling tahu kebutuhan masyarakatnya.

Sementara, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, di sela kegiatannya, membenarkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Garut bersama BNPB, ingin memastikan kondisi alam, pasca terjadinya bencana di Garut Selatan.

“Sampai Februari, kemungkinan hujan dengan curah cukup besar masih terus terjadi. Kita ingin ada pemetaan lokasi yang rawan terjadinya bencana, kemudian mana saja hutan-hutan gundul yang perlu direboisasi, agar di kemudian hari banjir dan longsor bisa di antisipasi,” papar Helmi.