:
Oleh MC KAB GARUT, Jumat, 16 Oktober 2020 | 13:08 WIB - Redaktur: Juli - 310
Garut, InfoPublik - Bupati Garut Rudy Gunawan bersama Dandim 0611 Garut dan para pejabat Pemkab Garut mendampingi kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo beserta rombongan ke lokasi banjir dan longsor di wilayah selatan Garut, Jawa Barat, Kamis (15/10/2020).
Rombongan melihat langsung tempat tempat terjadinya bencana banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah di wilayah Selatan Garut. Lokasi yang dikunjungi adalah Kecamatan Cisompet (terdampak longsor) dan Pameungpeuk (banjir).
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan ketika masyarakat menghadapi bencana, masyarakat semakin terbiasa dan terlatih. "Ada hal cukup membuat optimis dalam menghadapi bencana, adalah ketangguhan masyarakat," ujar dia.
Doni menyatakan, ketangguhan masyarakat terbukti pada tanggal 11 dan 12 Oktober dini hari, dan masyarakat sudah siaga. Mereka saling berbagi informasi mulai dari hulu hingga hilir untuk mengantisipasi turunnya air bah, sehingga sewaktu air itu melanda sejumlah desa, masyarakat sudah aman berada di tempat-tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.
"Kita berharap apa yang terjadi di Garut ini juga bisa diikuti oleh daerah-daerah lain untuk mengikuti informasi yang diberikan BMKG, mencermati sehingga masyarakat sudah siap ketika banjir akan melanda dan sudah berada di tempat aman," ucap dia.
Doni menambahkan, BNPB menerima laporan atas bencana yang terjadi di selatan wilayah Garut, yaitu 154 rumah rusak berat, 217 rusak sedang dan 628 rusak ringan, ditambah fasilitas lainnya, sekolah, rumah ibadah, jembatan dan jalan yang terputus.
Dia mengakui bahwa, masyarakat yang terdampak memang cukup banyak, tetapi mereka hanya sementara saja di tempat pengungsian dan sudah kembali, sehingga apa yang dikhawatirkan dengan penangganan penularan Covid-19 tidak terjadi di sini.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, Pemkab Garut menerima arahan mitigasi dari Kepala BNPB, sekaligus tentang bagaimana melakukan rekonstruksi pascabencana, terlebih Garut merupakan daerah yang memiliki tingkat bencana lengkap, mulai dari tsunami, longsor, pergerakan tanah, gunung berapi dan banjir bandang.
Pihaknya juga akan terus belajar dan memberi pemahaman kepada masyarakat sesuai dengan bimbingan dari BNPB terkait mitigasi bencana terjadi di 8 kecamatan yang ada di wilayah selatan Garut, yang luasnya hampir 1.500 km persegi terdampak banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah.
"Alhamdulillah dari kejadian semua ini tidak ada korban jiwa satu orang pun, ini semua akibat dari kesigapan masyarakat yang telah terlatih dengan Desa Tangguh Bencana, tentu ini akan kita kembangkan terus," tutup dia.