:
Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:26 WIB - Redaktur: Kusnadi - 349
Garut, InfoPublik - Pasca kejadian banjir, di wilayah selatan Kabupaten Garut, kini dibutuhkan para penyintas berupa obat-obat dan Sembako. Kepala Desa Mandalakasih, Iwan Dermawan, Selasa (13/10/2020), menyebutkan bersama warga dibantu aparat setempat kini berupaya membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.
Menurut Iwan, dari 8 RW, terdapat dua RW yang terhitung parah, yaitu di Kp. Leuwisimar (250 rumah), Kp. Sukagalih (100 rumah). Selain itu di Kp. Sukapura dan Kp. Asisor membutuhkan hal yang sama.
Meski demikian bantuan yang diterima dari para dermawan tidak bisa langsung diterima, karena berbagai bantuan terpusat di Kantor Kecamatan Pameungpeuk. "Bantuan logistik dari BPBD tidak bisa kami bawa, harus terpusat di kecamatan, karena yang terdampak tidak hanya kecamatan kami (Pameungpeuk)," ucap Iwan di sela-sela kegiatan gotong royong.
Iwan juga menyatakan terima kasih kepada Bupati Garut yang telah datang meninjau wilayahnya sekaligus memberikan bantuan.
Seperti diketahui, hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut sejak Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 22, mengakibatkan sebagian wilayah terkena banjir dan longsor. 6 kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Garut, yakni Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet, Cibalong, Cikelet, Pamulihan, dan Kecamatan Peundeuy terimbas hujan menjelang pagi pukul 06.00 WIB, Senin (12/10/2020). Akses jalan Garut-Pameungpeuk pun terganggu. Di Desa Mandalakasih, 1 buah jembatan gantung hancur, sedangkan ratusan rumah terendam, yaitu di Kp. Leuwisimar (250 rumah), Kp. Sukagalih (100 rumah), Kp. Sukapura (70 rumah), dan di Kp. Asisor (30 rumah).
Menurut Bupati Garut Rudy Gunawan, usai Apel pagi Senin (12/10/2020), bencana terjari akibat intensitas hujan yang terjadi Minggu malam. "Terparah ada di Kecamatan Pameungpeuk dan Cikelet, sebagian Cisompet, Bungbulang juga, dengan bencana berupa banjir, longsor dan penggeseran tanah, saat ini Pemkab Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan evakuasi dan pendistribusian bantuan, diantaranya pengiriman beras sebanyak 10 ton dan mengevakuasi warga di tempat penampungan sementara," ucap Rudy.
Ia menduga, kejadian ini akibat dari adanya kerusakan gunung dan hutan yang saat ini begitu mengkhawatirkan. "Kita akan mencoba melakukan rekontruksi hutan dengan alamnya," pungkasnya.