:
Oleh MC KAB GARUT, Senin, 5 Oktober 2020 | 11:33 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Garut, InfoPublik - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan acara Sosialisasi Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan bagi pelaku ekonomi kreatif di Garut, di Ballroom Hotel Fave Garut, Minggu (12/9/2020).
Kepala Seksi Kelembagaan Regional III A Deputi bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Herbin Saragih dan Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Maskut Farid menjadi narasumber dalam acara ini.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, menginisiasi Program Sosialisasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) pada sektor ekonomi kreatif.
Kebijakan protokol CHSE atau dalam bahasa Indonesianya kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan merupakan instrument yang sangat diperlukan untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif bebas Covid-19.
Ferdiansyah mengatakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang higienis, serta peran koordinasi pemerintah untuk melakukan pemerataan akses kesehatan khususnya fasilitas kesehatan di wilayah pariwisata.
Saat ini Kemenparekraf/Baparekraf menyosialisasikan program CHSE supaya dapat diketahui oleh masyarakat luas. Adanya program CHSE yang diterapkan di Garut diharapkan dapat menarik wisatawan untuk dapat berwisata ke Garut.
“Kita kan ingin para wisatawan percaya kalau ingin berwisata ke Garut kalau nanti sudah ada sertifikasi CSHE. Sekarang masih dalam tahap sosialisasi supaya masyarakat sadar apa itu CSHE. Supaya wisatawan yg datang kesini nanti merasa lebih nyaman, dan memiliki pengalaman yang menarik setelah berwisata ke Garut,” ujar Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Hasan Abud.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dalam rangka mendukung program CHSE mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan supaya perekonomian dapat kembali pulih.
“Kami berharap masyarakat dapat mematuhi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) supaya perekonomian dapat kembali pulih. Kami di bidang kesehatan bukan hanya fokus pada 3M saja, tapi juga 3T (tracing, testing, dan treatment). Sudah hampir 26 ribu swab test yang telah kami lakukan, dan kami berupaya ke depannya jika warga terkena Covid-19 akan diisolasi di fasilitas pemerintah seperti RSUD ataupun rumah sakit swasta.”ucap Maskut Farid.