:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Sabtu, 3 Oktober 2020 | 22:58 WIB - Redaktur: Juli - 498
Rantau Bayur, InfoPublik - Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi, tidak menyurutkan semangat para petani di Banyuasin untuk tetap produktif. Terbukti Bupati Banyuasin H. Askolani Bersama Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru Panen Perdana, yang kali ini menghasilkan 5,8 ton gabah kering setiap hektare.
Bupati Banyuasin H. Askolani mengatakan, langkah ith sesuai dengan Visi Banyuasin Bangkit yang memiliki Program Pokok Andalan, salah satunya Petani Bangkit.
ia juga menargetkan Kabupaten Banyuasin sebelum peringkat No. 4 menjadi No. 1 Produsen Beras di Indonesia. Panen perdana padi rawa lebak ini dilaksanakan di Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Sabtu (3/10/2020).
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya mengatakan, sektor pertanian di Banyuasin merupakan salah satu potensi yang patut dipertahankan dan terus dikembangkan. "secara nasional, Kabupaten Banyuasin telah menduduki posisi ke empat sebagai daerah lumbung pangan," ujar dia.
Dalam waktu dekat dirinya akan menugaskan 1.000 orang petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang akan membimbing petani. "Kami sudah menyiapkan 1.000 PPL untuk memberikan edukasi kepada para petani. Jadi satu desa akan ada satu PPL. Kami ingin para petani ini jadi pengusaha di lahannya sendiri," tutur dia.
Disebutkan, Kabupaten Banyuasin memiliki lahan sawah seluas 192.684 ha dan yang tercatat di LBS (ATR/BPN) seluas 174.381 hektare.
Sementara untuk di Kecamatan Rantau Bayur tercatat memiliki lahan sawah seluas 17.974 hektare dan yang tercatat di LBS Tahun 2019 seluas 12.596 hektare dengan rincian lahan sawah lebak 12.178 hektare sawah pasang surut 2 hektare dan sawah tadah hujan 417 hektare.
Selain melakukan panen bersama masyarakat, Herman Deru bersama Bupati H. Askolani juga memberikan sejumlah bantuan untuk kemajuan para petani di Kabupaten Banyuasin, di antaranya 2 unit Pompa air 6 inchi dan benih padi inbrida sebanyak 195,2 ton untuk 7.808 hektare sawah.
"Bantuan ini diberikan agar petani semakin semangat sehingga perkembangan pertanian di Banyuasin meningkat," imbuh dia.
Sementara itu, di Desa Tebing Abang, luas lahannya yakni 1.500 hektare dengan rata-rata produksi panen 5-6 ton per hektare
Bupati Banyuasin H. Askolani menjelaskan, Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi alam yang baik meskipun tidak menggunakan pupuk. "Lahan pertanian di sini tetap subur meskipun tidak menggunakan pupuk. Ini sangat luar biasa," katanya.
Panen ini menghasilkan 5,8 ton gabah kering setiap hektare, kalau digiling hasilnya 3,5 ton beras, kemudian kalau dijual dengan harga Rp10 ribu per Kilogram, hasil yang didapatkan Rp 35 juta.
Ia juga berharap petani di Rantau Bayur mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan seluruh perangkat daerah, karena untuk saat ini saja sudah banyak padi yang dihasilkan, apalagi mendapat dukungan penuh.
“Disini masih pake cara tradisional, panen masih pake alat ani, mereka juga ingin panen dengan alat modern. Kalau dibantu Pemprov, DPRD dan kementrian bisa berubah. Padi sudah tanam 4 bulan bisa panen, potensi alam luar biasa,” harapnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi atas perhatian yang diberikan Herman Deru terhadap para petani di Kabupaten Banyuasin.
"Perhatian pak gubernur terhadap para petani disini patut diapresiasi. Beliau juga tak segan membantu untuk peningkatan perkembangan pertanian disini. Sebab itu, kami berterima kasih," pungkasnya.