:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Rabu, 23 September 2020 | 13:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 403
Bulungan, InfoPublik - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ke-5 yang digelar secara daring resmi ditutup oleh Sekprov Kalimantan Utara, Suriansyah. Penutupan ini juga diikuti Kafilah Kabupaten Bulungan secara daring di Ruang Serbaguna Lantai I Kantor Bupati Bulungan, Rabu (23/9).
Turut hadir, Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Errin Wiranda, Ketua LPTQ Bulungan Syafril, Kepala Kemenag Bulungan Hamzah, Kabag Kesra Setda Bulungan Sunaryono dan beberapa pihak terkait lainnya.
Dalam agenda tersebut juga dibacakan keputusan dewan hakim mengenai juara terbaik, yang juga didengar oleh seluruh kabupaten/kota se-Kaltara, dimana berdasarkan keputusan tersebut menempatkan Bulungan meraih poin tertinggi di antara kabupaten/kota lainnya dari 23 jenis lomba yang ditandingkan.
Bulungan meraih poin sebanyak 150, disusul Malinau 74 poin, kemudian Nunukan 61 poin, lalu Tana Tidung 49 poin dan Tarakan 47 poin. Dimana peserta terbaik 1 dari setiap jenis lomba akan mewakili Kaltara diajang MTQ Nasional mendatang, terkecuali Fahmil dan Syahril Qur’an.
Di Tahun ini penetapan juara umum ditiadakan, yang mana beberapa tahun sebelunya juga diraih oleh Bulungan.
Atas hasil tersebut Ketua LPTQ Bulungan Syafril, yang juga menjabat Sekretaris Kabupaten (Sekkab), mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya baik kepada peserta, pelatih hingga official yang telah menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya sehingga terjalin komunikasi yang baik yang berujung suksesnya pelaksanaan MTQ tersebut yang diikuti secara daring atau online.
“Semoga komunikasi yang baik ini ini bisa terus kita ciptakan, meski secara daring, Bulungan masih bisa turut serta mengirimkan kafilah-kafilahnya dan berhasil memperoleh yang terbaik,”
Ia melanjutkan, event MTQ merupakan wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan, tafsir dan pendalaman alquran yang tidak boleh puas diri dan berhenti sampai di sini saja.
Ia juga menyebutkan, upaya mempertahankan dan meningkatkan haruslah dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan MTQ yang bersifat kolosal dan syarat dengan syiar islam tersebut juga akan menjadi mubajir jika tidak memberi bekas dan pengaruh terhadap prilaku dan kehidupan masyarakat muslim.
“Ke depan sangat diperlukan perhatian dan keterlibatan sungguh-sungguh serta tanggung jawab seluruh komponen umat islam dan jajaran pemerintah, agar pasca penyelenggaraan MTQ tersebut dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pembinaan kehidupan keagamaan masyarakat Bulungan secara menyeluruh,” sambungnya.(MC Bulungan/sny)