Diskominfo Garut Bincang Santai Mengenai Berita Hoax Dengan Polantas dan Tokoh Pemuda

:


Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 15 September 2020 | 17:52 WIB - Redaktur: Tobari - 313


Garut, InfoPublik - Pemuda selaku tokoh penggerak masyarakat dan agen pemersatu bangsa diikutsertakan untuk menangkal berita hoax di era dunia digital.

Bincang santai yang dilakukan di Situ Bagendit dilakukan bersama Kanit Dikyasa Satlantas Polres Garut, Co-Founder dan CEO InfoGarut, Tim Kreativistas Garut Update, dan Kepala Seksi Kemitraan Informasi Publik Diskominfo Garut, Senin (14/9/2020).

Di era digital seperti saat ini, masyarakat tidak hanya diterpa dari informasi yang diperoleh melalui media massa konvensional. Tapi juga melalui media sosial yang bahkan penyebarannya lebih cepat namun kebenaran informasi tersebut masih diragukan.

Maraknya pengguna media sosial di Indonesia nyatanya tidak sejalan dengan literasi media yang dipahami oleh masyarakat.

Dalam data yang dimiliki Diskominfo, sekitar 34% pengguna internet ialah kaum millennial, dan 49% dari mereka menggunakan internet hampir setiap hari.

Kurangnya literasi media di Indonesia mengakibatkan Indonesia menduduki peringkat ke-60 dalam hal literasi media.

Kepala Seksi Kemitraan Informasi Publik, Yan Agus Supianto, mengatakan bahwa pemerintah melalui Diskominfo telah memberikan beragam penyuluhan mengenai literasi media kepada masyarakat.

Salah satunya adanya slogan sederhana namun bermakna yaitu “Saring Sebelum Sharing”. Selain itu Diskominfo Garut merangkul anak-anak muda untuk menjadi penggiat informasi dan publikasi informasi yang positif.

“Kami (Diskominfo) merangkul anak-anak muda agar menjadi influencer bagi masyarakat untuk menyebarkan berita-berita positif. Terbukti di Garut destinasi wisatanya meningkat dengan Leuwi Tonjong yang meraih peringkat kedua dalam Surga Tersembunyi Tingkat Nasional Tahun 2018.” Ucap Yanyan Agus.

Co-Founder dan CEO InfoGarut, Agung Syahputra, menyatakan, saat ini masyarakat lebih memilih media sosial dalam hal mencari informasi karena lebih dekat secara psikologis dengan masyarakat.

InfoGarut dibuat dalam rangka menyebarkan informasi menarik dan positif yang ada di Garut, bukan hanya mengangkat hal-hal kontroversialnya saja.

Agung Syahputra mengingatkan untuk masyarakat agar tetap mengkurasi segala informasi yang didapatkannya.

“Kuncinya kurasi diperkuat, dalam arti memfilter informasi yang didapat. Jika dirasa informasi tersebut kurang tepat, maka jangan dipercaya karena dapat mengarah pada hoax,” ujar Agung Syahpura.

Bincang santai ini pun menyinggung mengenai berita-berita Covid-19 yang marak terdapat hoax dan bagaimana upaya pemerintah dan pemuda dalam menanggulangi hal tersebut.

Dalam upaya sosialisasi informasi Covid-19 yang benar tanpa menakuti masyarakat, pemerintah menggerakan masyarakat agar tidak perlu takut dengan Covid-19 tapi jangan pula menyepelekan.

Pemerintah menggalakan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih mengalir, dan menjaga jarak (physical distancing)

Ilham Syakib, Tim Kreatifitas GarutUpdate, mengatakan bahwa langkah yang ditempuh dalam mensosialisasikan Covid-19 ialah menyajikannya dalam bentuk video menarik supaya masyarakat dapat tergugah.

Berbeda dengan GarutUpdate, InfoGarut membagi sosialisasi Covid-19 dalam bentuk dua fase. Fase pertama yaitu mengenai pengenalan Covid-19, dan fase kedua yaitu edukasi mengenai Covid-19 dengan menyajikan gambar ataupun berita dalam angle optimisme sehingga masyarakat tidak merasa cemas.

Kanit Dikyasa Satlantas Polres Garut, Priyo Sumbodo, menutup acara bincang-bincang tersebut dengan himbauan supaya masyarakat tidak mudah terpancing akan berita yang belum tentu kebenarannya.

Selain itu, Priyo mengingatkan bahwa COVID-19 benar adanya bukan hanya hoax semata, sehingga masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan, salah satunya ialah 3M.

“Kendalikan jarimu dalam bermedia sosial, saringlah sebelum sharing karena jarimu ialah harimaumu, dan tetap patuhi protokol kesehatan,” ujar Priyo Sumbodo. (MC Garut/toeb)