:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Minggu, 6 September 2020 | 07:48 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Subulussalam, InfoPublik - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam fasilitasi mediasi terhadap persoalan yang terjadi antara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Subulussalam dengan salah seorang guru yang berkomentar di media sosial tidak baik.
Dihadapan Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Khainuddin, SKM. MAP, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sairun, S. Ag, Perwakilan IBI Kota Subulussalam Aulia Putri, S.tr. Keb, Perwakilan PPNI Kota Subulussalam H. Alamsyah, dan Zulfan, SKM dan Sekretaris BKPSDM Kota Subulussalam Kasmir Hasugian.
Inisial N mengaku menyesal terhadap komentarnya di media sosial, apa yang dilakukannya bukanlah menyerang petugas kesehatan namun penyakit yang menjadi momok menakutkan. Ia pun meminta maaf kepada pihak PPNI Kota Subulussalam dan seluruh Indonesia.
Pihak PPNI Kota Subulussalam, H. Alamsyah, SKM dan Zulfan, SKM memaklumi dan memaafkan yang bersangkutan atas kekhilafan. “ Itikad baik ibu menjadi alasan pihak PPNI untuk diselesaikan secara kekeluargaan, “ucap keduanya, di ruang rapat Pendopo Walikota, Sabtu (5/9/2020).
Dalam kesempatan itu juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam H. Sairun, S. Ag menyampaikan permintaan maaf kepada pihak PPNI atas komentar dari salah seorang guru yang merupakan dibawah naungan pembinaannya.
Langkah yang ditempuh PPNI melalui jalur kekeluargaan adalah jalan yang baik, ungkapnya. Sairun pun meminta kepada guru tersebut agar berkomentarlah di medsos yang baik-baik saja jangan ikut-ikutan malah seharusnya menjadi agen informasi terkait Covid-19, pintanya.
Senada dengan H. Sairun, Sekretaris BKPSDM Kasmir Hasugian pun meminta maaf atas perilaku ASN nya melakukan komentar yang tidak baik disaat pemerintah sedang melakukan penanganan Covid-19, katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah PPNI dalam menyikapi persoalan di masyarakat dengan jalan kekeluargaan dan damai. Sebab banyak diantara kita yang kurang memahami hal ini. Semestinya ASN menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, katanya.
Setelah mendengar dari berbagai pihak, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam Khainuddin, SKM, MAP merasa lega bahwa persoalan bisa diselesaikan dengan jalan mediasi.“Inilah jalan yang terbaik mesti kita lakukan ditengah kita sedang menghadapi Covid-19, “ pungkasnya.
Semua pihak ASN, para guru dan komponen yang lainnya semestinya bergerak bersama pemerintah, bersama-sama, bergotong royong melawan Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, katanya.
Paramedis tidaklah akan mampu menangani pandemi ini sendirian, apabila disuruh memilih maka tidak akan mau menangani ini ibaratnya kalau tentara diperintahkan untuk berperang dengan musuh sebenarnya tidak juga mau, karena taruhannya adalah nyawa.
Mereka masih ingin bersama keluarga, sahabat dan orang-orang yang dicintainya begitupun dengan paramedis karena menjadi tanggungjawabnya maka konsekuensinya harus menangani Covid-19.
Covid-19 itu adalah penyakit menular yang proses penularannya sangat cepat. Apabila imunitasnya lemah maka akan berdampak buruk pada akhirnya meninggal dunia.
Sudah banyak tenaga medis menjadi korban keganasan Covid-19. Ini bukanlah rekayasa, main-main tapi ini adalah fakta. Maka ia berharap dengan kejadian ini semua pihak untuk bisa berkomentar di medsos dengan baik, selalu menerapkan protokol kesehatan, jaga imunitas dan tetap berdoa kepada Allah SWT, ucapnya.
Tambahnya, pihaknya sangat menyayangkan kalau masih ada ASN yang menganggap masalah Covid-19 biasa-biasa saja. Maka iapun meminta kepada seluruh ASN agar menjadi agen informasi yang baik terkait Covid-19, semoga Covid-19 cepat berlalu, harapnya. (Reporter MC Kota Subulussalam)