:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Jumat, 4 September 2020 | 19:59 WIB - Redaktur: Tobari - 600
Subulussalam, InfoPublik - Kasus Covid-19 di Kota Subulussalam kian bertambah dalam sepekan, sesuai surat Kepala Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala pada tanggal 2 September 2020 Nomor 377/PKU/IX/2020 perihal Hasil Pemeriksaan yang ditujukan kepada Direktur RSUD Kota Subulussalam.
Berdasarkan pemeriksaan swab RT-qPCR terhadap 45 sampel VTM dari RSUD Subulussalam pada tanggal 1 September 2020 dinyatakan 2 (dua) positif Covid-19 yakni inisial S, jenis kelamin laki-laki, umur 54 tahun, berdomisili di Kecamatan Simpang Kiri dan inisial fs, jenis kelamin perempuan, umur 23 tahun berdomisili di Kecamatan Simpang Kiri.
Berdasarkan surat Kepala Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala pada tanggal 3 September 2020 Nomor 390/PKU/IX/2020 perihal Hasil Pemeriksaan yang ditujukan kepada Direktur RSUD Kota Subulussalam
Berdasarkan pemeriksaan swab RT-PCR terhadap 39 sampel VTM dari RSUD Subulussalam pada tanggal 2 September 2020 dinyatakan 1 (satu) positif Covid-19.
Pihak RSUD Kota Subulussalam menerima surat dari laboratorium penyakit infeksi Unsyiah pada tanggal 4 september 2020 yakni inisial sm, jenis kelamin perempuan, umur 35 tahun, domisili Kecamatan Simpang Kiri.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika selaku Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam dihadapan para jurnalis, bertempat di Media Center Gugus Tugas Pendopo Wali Kota, Jumat (4/9/2020).
Dalam jumpa pers Nomor 130/62/2020 tertanggal 4 September 2020 dikatakan bahwa inisial S dinyatakannya positif Covid-19, pertama, pada tanggal 30 Agustus 2020 pukul 02.00 Wib pasien masuk IGD dengan keluhan sesak nafas, selama 2 hari juga mengalami demam. Pasien dibawa karena sudah sulit diajak komunikasi (cenderung mengantuk).
Kedua, riwayat penyakitnya yang lama adalah hipertensi dan dm type II, ketiga, pasien dirawat di ruang rawat kelas 2 pada tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2020 .
Keempat, dan pasien dipindahkan ke ruang ICU pada tanggal 1 september 2020 pukul 10.30 wib dan diagnosa pasien hipglikemia +pneumonia +hhd +dm type II,
Kelima, pasien sudah rutin berobat ke RSUD, keenam, pasien diambil swab pada tanggal 31 Agustus 2020
Ketujuh, pasien pulang atas permintaan sendiri (PAPS) pada tanggal 1 September 2020 pukul 18.00 Wib, kedelapan, pasien meninggal dunia pada tanggal 2 september 2020 di rumahnya.
Hasil laboratorium penyakit infeksi Unsyiah diterima pihak RSUD pada tanggal 3 September 2020 dan S dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu pihak Dinas Kesehatan yang dibantu Forkopimcam, Kepala Puskesmas Simpang Kiri dan pihak lainnya melakukan tracking di rumah duka almarhum S pada tanggal 3 september 2020 sekira pukul 16.30 Wib.
Dan direncanakan pada tanggal 4 September 2020 akan dilakukan swab terhadap keluarga yang kontak erat dengan almarhum sebanyak 11 orang antara lain istri, anak-anak, dan yang memandikan almarhum.
Sementara FS adalah tenaga kesehatan yang selama ini bekerja di RSUD Kota Subulussalam.
Dan Inisial SM adalah hasil tracking Dinas Kesehatan paska dinyatakannya pasien R meninggal dunia positif Covid-19.
Untuk data pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif corona di Kota Subulussalam hingga hari ini adalah sebanyak 18 orang, dinyatakan sembuh sebanyak 8 orang, meninggal 3 orang dan di isolasi sebanyak 7 orang.
Dengan bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Subulussalam tren grafiknya terus meningkat maka perlu semua komponen masyarakat untuk bersama-sama dan bergotong-royong, saling mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan hindari kerumunan, pungkasnya.
Program Gebrak Masker Aceh (GEMA) yang digelar di seluruh Aceh pada tanggal 4 September 2020 termasuk di Kota Subulussalam adalah upaya pemerintah untuk mencegah atau mengurangi penambahan kasus covid-19 di Kota Subulussalam.
Dan Aceh khususnya serta Indonesia pada umumnya berharap didukung oleh semua komponen warga Kota Subulussalam khususnya dan warga Aceh pada umumnya.
Disebutkannya, dalam keadaan darurat diharapkan semua pihak untuk bisa menjaga suasana yang sejuk dan damai tidak perlu menghujat, memaki dan menyalahkan siapapun, pemerintah saat ini sedang berbuat dalam menangani Covid-19.
Pemerintah belumlah sempurna dalam upaya menangani Covid-19, perlu dukungan semua pihak komponen masyarakat dari tokoh agama, tokoh lintas agama, para pimpinan dayah, ormas, OKP, Orpol dan semua orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jubir mengajak agar secara bersama-sama untuk mencegah penularan Covid-19 melalui mendisiplinkan diri dengan menjaga kesehatan diri, menjaga imunitas dan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jangan panik, jangan takut berlebihan atau sebaliknya takabur atau sombong namun kita harus berupaya dan berikhtiar sebagai upaya kita insan yang lemah, katanya.
Disampaikan juga hingga saat ini Pemko Subulussalam telah melakukan swab sebanyak 219 orang, dinyatakan negatif 203 orang, dinyatakan positif 17 orang, 1 orang di Banda Aceh dan untuk alat swab saat ini tersisa 186 pic.
Diakhir konferensi pers, Jubir mengatakan disaat sedang dilanda wabah pandemi yang tidak semua orang harapkan dan kapan akan berakhir sebaiknya kita saling membantu.
Saling bergotong-royong, saling menguatkan, saling mendoakan sesama anak bangsa semoga ujian ini cepat berlalu dan Allah SWT memberi perlindungan kepada kita semua warga Kota Subulussalam khususnya dan semua umat pada umumnya.
Semoga kita semua tetap semangat dan berpikir optimis badai pasti berlalu. Ingat semboyan kita “ ingat covid, ingat masker”, pesan Baginda.
Turut mendampingi, Pasi Intel Kodim Kapten Inf Tomy Marantika, Kapolsek Simpang Kiri Iptu Arianto, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Khainudin, SKM, MAP.
Direktur BLUD RSUD dr. Dewi Sartika , Sekretaris Dinas Kesehatan H. Alamsyah, SKM, anggota Sekretariat Joni Arizal, S. ST. M. Si. (MC Kota Subulussalam/toeb)