:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 3 September 2020 | 04:23 WIB - Redaktur: Tobari - 422
Kubu Raya, InfoPublik – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri Kick Off Sensus Penduduk September 2020 di Kabupaten Kubu Raya, Selasa (1/9/2020), di Halaman Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya.
Kick off menandai dimulainya sensus sepuluh tahunan di mana Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) merupakan sensus ketujuh setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Muda Mahendrawan menyebut sensus penduduk sebagai upaya mengepung kebutuhan masyarakat. Sebab semua program yang bermuara pada kepentingan masyarakat dilakukan dengan data yang berbasiskan hasil sensus penduduk.
“Lewat sensus semua tercatat dan ini adalah hal mendasar yang kita butuhkan. Terima kasih atas program ini karena ini akan memaksimakan tanggung jawab kita semuanya,” ucapnya.
Muda menyatakan dukungannya pada pelaksanaan sensus. Dirinya akan segera membuat edaran kepada seluruh RT dan RW. Begitu juga pemerintah desa diminta untuk mengawal secara serius dan fokus. Agar sensus dapat berlangsung tepat dan maksimal.
Terkadang ada data yang tidak terisi lengkap. Misalnya jenis pekerjaan dan sebagainya. Padahal itu semua akan menjadi bahan dasar untuk data yang baik bagi kebijakan pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat. Sehingga ini kita harapkan mudah-mudahan berjalan maksimal.
Ia menegaskan basis data menjadi kebutuhan semua Pemerintahan. Termasuk Pemerintah desa. Data yang lengkap dan akurat akan menjadi basis dari program yang dibuat.
Sehingga cepat, tepat, dan mendarat. Biar benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan efeknya terukur.
Dirinya menerangkan semua program dan investasi pemerintahan yang didasarkan data-data yang valid dan pemetaan digital yang baik akan memunculkan integritas dan akuntabilitas.
Karena itu, ia mengajak semua pihak bersinergi mendukung pelaksanaan SP 2020. Sehingga semua program dapat dilakukan dengan berbasiskan data supaya terhindar dari ketidaktepatan.
“Sekaligus memastikan akan mudah terukur untuk melihat tingkat keberhasilan dan nilai tambah daripada program. Baik program pemerintah kabupaten termasuk pemerintah desa. Kita kawal sama-sama supaya betul-betul bisa mendapatkan data yang tepat,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Kubu Raya Anton Manurung mengatakan SP 2020 di Kubu Raya dilakukan mulai 1-30 September oleh 510 petugas sensus BPS Kubu Raya.
Sensus dilaksanakan dengan tujuan menyediakan data jumlah penduduk, komposisi penduduk, distribusi penduduk, dan karaketristik penduduk Kubu Raya.
Sehingga nantinya didapat jumlah penduduk di Kubu Raya secara de facto dan de jure menuju satu data kependudukan Indonesia.
“Tujuan kedua, menyediakan parameter demokratis terutama tentang fertilitas, mortalitas, migrasi, dan lain-lain tentang kependudukan menuju kepentingan Sustainable Development Goals atau SDGs yakni tujuan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Berbeda dengan sensus sebelumnya, Anton mengungkapkan SP 2020 menggunakan metode kombinasi dengan memanfaatkan data administrasi kependudukan dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sebagai dasar pencacahan.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19, BPS melakukan berbagai penyesuaian. Di antaranya kepatuhan pada protokol kesehatan dan melakukan tugas dengan menggunakan moda ‘drop off pick up’.
“Artinya petugas sensus akan membagikan kuesioner ke masyarakat, kemudian kuesioner yang telah diisi secara mandiri akan diambil kembali oleh petugas,” jelasnya.
Memastikan sensus berjalan maksimal, BPS merangkul sebanyak 3.200 Rukun Tetangga di Kubu Raya. Nantinya petugas sensus akan berkoordinasi dengan pihak RT untuk memastikan bahwa warga yang dicacah merupakan warga RT setempat.
“Ini dilakukan dengan harapan semua warga bisa dicacah dan didata secara rinci sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ungkap Anton
Dirinya menambahkan, selain mendata jumlah penduduk, penduduk menurut kelompok umur, dan penduduk menurut pemerataannya, petugas sensus juga mendata jumlah penduduk per RT.
“Kami tidak melihat dia punya NIK atau tidak, yang jelas dia tinggal di daerah yang petugas kami datangi,” ujarnya.
Sedangkan bagi penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal, BPS, tambah Anton, memiliki program Sensus Day. Di mana pada 15 September mendatang semua personel BPS Kubu Raya akan turun ke lapangan.
“Warga yang tidak memiliki tempat tinggal tetap dan tidak terdaftar di RT akan kami jaring nanti di 15 September mendatang,” ungkapnya.
Agar sensus penduduk dapat optimal, Anton mengajak masyarakat untuk aktif membantu petugas yang menyambangi kediaman warga. Caranya dengan memberikan data yang sesusungguhnya.
“Kami berharap saat petugas sensus kami datang, tolong masyarakat bisa memberikan data yang benar dan akurat karena itu penting,” ucapnya.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat Wahyu Yulianto menyebut Sensus Penduduk 2020 sangat penting. Sebab selama ini masih terjadi kekisruhan terkait data penduduk mana yang akan dipakai.
Karena data penduduk menjadi dasar data yang sangat penting dalam memenuhi semua kebijakan.
“Data penduduk itu arahnya kemana-mana baik pendidikan, kesehatan, dan sebagainya dan begitu banyak indikator yang basis datanya terkait dengan data kependudukan,” tuturnya. (MC KubuRaya/ird/rio/toeb)