Pimpin Rakor Kades se-Kubu Raya, Bupati Ajak Desa Kelola Website

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 3 September 2020 | 06:08 WIB - Redaktur: Tobari - 323


Kubu Raya, InfoPublik  – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mendorong desa-desa di Kubu Raya untuk mengaktifkan situs web (website) dan media sosial desa.

Menurutnya, upaya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terkait percepatan penguatan jaringan Internet desa harus diikuti dengan kesadaran pemerintah terhadap digitalisasi informasi.

Ia menyebut di era digital saat ini, penggunaan website dan medsos telah menjadi kebutuhan. Selain untuk pemetaan digitalisasi profil dan potensi desa, website dan medsos menjadi bagian dari bentuk transparansi pengelolaan desa.

Bupati harapkan desa-desa lebih banyak melakukan seperti apa yang sekarang sudah kita terapkan. Di mana di pemerintah kabupaten saja semua Organisasi Perangkat Daerah sekarang ini sudah harus mempublikasikan semacam media dan info grafis untuk bentuk pertanggungjawaban kinerjanya.

"Kenapa? Karena memang eranya,” tuturnya saat membuka Rapat Koordinasi Kepala Desa se-Kabupaten Kubu Raya di Ruang Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (1/9/2020).

Bupati Muda mengatakan saat ini penggunaan media dan infografis telah menjadi sebuah standar kerja. Karena infografis membantu dalam menjelaskan suatu pembahasan secara visual.

Sehingga memudahkan pemahaman dibanding penjelasan hanya dengan teks. Melalui infografis, informasi yang rumit dapat disederhanakan. Hal itu yang menurutnya membuat penggunaan infografis harus dilakukan khususnya oleh seluruh pemerintah desa.

“Desa-desa saya harapkan melakukan itu. Jangan gerah dibilang pencitraan. Itulah bentuk tanggung jawab publik kita,” ujarnya.

Selain meminta desa mengaktifkan website, dirinya juga mendorong pemerintah desa mengaktifkan saluran komunikasi berupa media sosial.

Serupa dengan website, media sosial menurutnya juga telah menjadi suatu kebutuhan. Karena berbagai informasi dapat disampaikan secara cepat dan efektif.

“Bikin akun medsos desa kita. Banyak desa-desa yang sudah membuat seperti Facebook, Instagram, YouTube, maupun Twitter. Saya kira sekarang ini itu semua sudah kebutuhan. Jadi bukan lagi bicara pencitraan. Bukan konteksnya lagi,” tuturnya.

Muda mengatakan keberadaan website dan medsos menjadi satu di antara bentuk pertanggungjawaban atas kinerja yang ada. Di mana apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dapat disampaikan melalui saluran komunikasi tersebut.

“Itu adalah bentuk pertanggungjawaban secara sosial maupun faktual. Semua nampak di sana. Eranya memang menuntut seperti itu. Di mana semua orang sudah memegang gawai, termasuk publik di desa,” sebutnya.

Dia menambahkan, keberadaan website dan medsos juga menjadi sarana promosi yang efisien dan efektif bagi potensi desa. Di mana dengan memaksimalkan media dan infografis, promosi desa keluar bisa dipercepat.

“Karena memasuki era pasar digital ini, produk-produk dari desa kita pun lebih cepat dikembangkan dan mendapatkan pasar,” terangnya.

Lebih jauh ia menyebut digitalisasi desa juga mendukung upaya menuju satu data. Yang dengan digitalisasi, data yang ada lebih dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga pada gilirannya akan mendukung bagi kebutuhan-kebutuhan setiap program dari pusat.

“Makanya kita harus buat pendataan berdasarkan pemetaan digital. Supaya nanti segala sesuatunya kita tidak repot-repot lagi secara manual. Tinggal buka saja dan kirimkan link, terlihat semua data yang dibutuhkan,” jelasnya. (MC KubuRaya/ird/rio/toeb)