:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Minggu, 23 Agustus 2020 | 13:08 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 387
Subulussalam, Info Publik - Dandim Subulussalam Letkol Inf Winas Kurniawan mengingatkan Gugus Tugas untuk merancang atau menyiapkan antisipasi terburuk dampak kasus Covid-19 di Kota Subulussalam.
Hal tersebut dikatakannya saat mengikuti diskusi terkait kesiapan pelayanan kesehatan di Kota Subulussalam dampak menculnya kasus Covid-19 di Kota Subulussalam melalaui zoom meeting, sabtu (22/8/2020).
Pihaknya mendukung upaya apapaun yang dilakukan gugus tugas dalam menangani dan memutus mata rantai Covid-19 di Kota Subulussalam, pungkasnya.
"Saat ini kita berbuat baik saja dipersalahkan apalagi berbuat jelek , kita mesti selalu kompak dan semangat. Kita jalankan aksi nyata untuk melakukan pencegahan dan memutus mata rantai ini lebih utama," pintanya.
Ia mengatakan antisipasi terburuk perlu direncanakan, lakukan evaluasi tiap hari oleh gugus tugas. Tetap semangat, bergembira saling melengkapi.
Pelaksana Harian Gugus Tugas Khainuddin menyebutkan peran tenaga kesehatan adalah sebagai tulang punggung penanganan Covid-19 di Kota Subulussalam.
"Maka melalui meeting zoom pihaknya ingin mendengar kesiapan layanan kesehatan dan hal-hal lain paska munculnya Covid-19 di Kota Subulussalam,"sebutnya.
Seterusnya khainuddin memberikan kesempatan kepada peserta zoom untuk menyampaikan paparannya dan akan dicatat oleh gugus tugas, ucapnya.
Pihak BLUD RSUD Kota Subulussalam, diawali dr. Dewi Sartika Pinem menyebutkan saat ini pihaknya mengalami kekurangan tenaga medis paska hasil swab positif tenaga medisnya 5 orang dinyatakan positif dan beberapa lagi sedang isolasi mandiri, sebutnya.
Kebutuhan yang sangat mendesak yakni kekuarangan APD, pengamanan RSUD, pihaknya juga akan melakukan simulasi penakisan IGD dan pemulasaran jenazah Covid-19, katanya.
Saling melengkapi keterangan disampaikan juga oleh Bidang Pelayanan dr. Dewi dan Kepala TU RSUD Darma, SKM, M. Kes.
Kepala Puskesmas Penanggalan dr. Sarifin Kombih mengungkapkan sangat mengkhawatirkan penyebaran Covid-19 di Kota Subulussalam setelah satu kasus Corona yang dinyatakan positif Covid-19 karena masyarakat kita kurang berdisplin dalam menerapkan protokol kesehatan, sebutnya.
Maka sangat berbahaya penyebaran Covid-19 di Kota Subulussalam bisa menjadi bom waktu, katanya.
Iapun meminta kepada gugus tugas meminta agar puskesmas diberikan APD lengkap sebagaimana RSUD karena pihaknya yang pertama dikunjungi sebelum ke RSUD. Sangat riskan dan berbahaya kondisi saat ini, ungkapnya.
Diperkuat Isriani Kepala Puskesmas Simpang Kiri menyebutkan yang salah satu warga meninggal dinyatakan positif ada diwilayah kerjanya.
Selanjutnya Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Irhamni menyebutkan kekhawatirannya dampaknya munculnya Covid-19 di Kota Subulussalam, pihaknya telah melakukan tracking terhadap keluarga pasien yang meninggal dinyatakan positif Covid-19.
Dan nampaknya akan sangat berat pihaknya dalam melakukan tracking apabila penyebaran Covid-19 di Kota Subulussalam masif, katanya.
Terkait permintaan Puskesmas dibutuhkannya APD sebagaimana di RSUD akan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan, sebutnya.
dr. Gamal Spesialis Paru RSUD menyebutkan akibat dampak Covid-19 yang tidak diketahui nantinya bagaimana tidak diprediksi, "semua pihak agar waspada dan ikuti petunjuk pemerintah dan yang penting perkuat imun saja, ini adalah jalan akhir, "pesannya.
"Kita telah melakukan upaya optimal untuk mencegah dan memutus mata rantai Covid-19. Kuncinya adalah kesadaran masyarakat untuk berdisplin dalam menerapkan protokol kesehatan, ucap dr. Gamal.
Agenda meeting zoom tersebut diikuti Dandim 0118/Subulussalam, Pelaksana Harian Gugus Tugas, para Kepala Puskesmas se-Kota Subulussalam, Sekretariat Gugus Tugas, pihak Dinas Kesehatan, dan para Camat.(Reporter MC Kota Subulussalam)