:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Selasa, 18 Agustus 2020 | 11:02 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Pangkalan Balai, infopublik – Secara Nasional, Kabupaten Banyuasin ditetapkan Kementerian Pertanian RI sebagai produsen beras nomor 4 dengan total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.
Untuk tingkat Provinsi Sumsel, Kabupaten Banyuasin ditetapkan Gubernur Sumsel sebagai Kabupaten penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel.
Hal itu ditandai dengan pemberian piagam penghargaan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru kepada Bupati Banyuasin H Askolani, disela-sela kegiatan Panen Padi Sawah Lebak di Desa Sungai Pinang Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Minggu (16/8/2020).
”Alhamdulillah, hari ini kita dapat piagam penghargaan dari Pak Gubernur sebagai Kabupaten penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel, “kata Bupati Askolani.
Dengan penghargaan ini terangnya semakin mengkokohkan Kabupaten Banyuasin sebagai daerah penghasil beras nomor 4 nasional dan nomor 1 di Provinsi Sumatera Selatan.
“Penghargaan ini, saya dedikasikan kepada masyarakat Kabupaten Banyuasin terutama para Petani dan PPL yang tidak kenal lelah dalam mengarap sawah mereka demi menjaga lumbung pangan nasional, “katanya.
Dengan penghargaan ini tentunya menjadi modal besar bagi Pemkab Banyuasin untuk mengejar target sebagai daerah penghasil beras nomor 1 secara nasional.”Dan Alhamdulilkah, hari ini saya bersama pak Gubernur panen padi di sawah lebak Desa Sungai Pinang, “kata Bupati Askolani.
Areal sawah yang di panen terang Bupati Askolani seluas 300 hektar dengan hasil rata-rata 4,2 ton perhektar atau sekitar 1.260 ton.”Panen ini bagian dari upaya kita untuk menambah perluasan areal tanam baru IP 200 khusus sawah lebak, “katanya.
Menurut Bupati Askolani, dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Areal lahan rawa lembak di Kabupaten Banyuasin seluas 25.713 hektar dengan rincian IP100 seluas 21.279 ha dan IP200 seluas 2.562 ha.
Sedangkan lahan pasang surut 148.658 hektar, IP100 seluas 90.151 ha, IP200 seluas 58.007 ha dan IP300 seluas 36 ha. Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.
Luas lahan baku sawah kita seluas 174.371 hektar terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha.
"Empat kecamatan potensial untuk dikembangkan Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan, “katanya.
Target kedepan, luas tanam 213.813 hektar tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional.
“Mohon doa dan tentu semua harus kerja keras, termasuk petani dan PPL di lapangan agar target ini bisa tercapai, dan setidaknya dengan ditetapkan Banyuasin sebagai produsen beras nomor 4 nasional menjadi modal kita untuk terus meningkatkan produksi beras untuk menjaga lumbung pangan nasional, “harapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Askolani beserta jajaran, petani dan PPL yang telah bekerja keras sehingga Kabupaten Banyuasin ditetapkan sebagai daerah produsen beras nomor 4 nasional dan Provinsi Sumsel naik peringkat menjadi Provinsi penghasil beras nomor 5 nasional.
”Sebagai bentuk apresiasi, saya hari ini memberikan penghargaan kepada Pemkab Banyuasin sebagai daerah penghasil gabah terbesar di Provinsi Sumsel, “katanya.
Gubernur HD, berharap produksi beras Kabupaten Banyuasin untuk terus ditingkatkan sehingga menjadi nomor satu di Indonesia.
” Target tersebut suatu hal yang baik, dan sangat memungkinkan karena Kabupaten Banyuasin masih sangat potensial untuk di kembangkan lagi, dan Pemprov Sumsel akan mensuport agar target tersebut bisa tercapai sesuai rencana, “tandasnya.