:
Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Kamis, 2 Juli 2020 | 22:54 WIB - Redaktur: Tobari - 322
Palembang, InfoPublik - Ketua Dekranasda Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru berinisiatif untuk melestarikan warisan budaya khas Palembang, dengan segera membentuk kampung angkinan yang berlokasi di kawasan Jalan Mayor Zen Lorong Peternakan di Palembang, Kamis (2/7/2020)
Sulam angkinan merupakan sulam khas Palembang dengan ciri khas benang emas dan warna warni yang biasa diaplikasikan pada pakaian adat Palembang dan sejumlah kerajinan kain khas Palembang.
Sulam ini telah ada sejak kerajaan Sriwijaya. Dulunya, teknik sulam ini hadir lantaran perempuan zaman kerajaan dipingit kala terjadi peperangan antarkerajaan.
Kain beludru, benang emas, benang sulam, dan aneka jenis benang lain menjadi bahan utama pembuatan aksesoris rumah tangga kerajinan sulam angkinan.
"Saya ingin melestarikan warisan budaya ini. Selama ini yang kita tahu dan kenal luas hanya kain songket, padahal kita punya kain khas lain yaitu kain sulam angkinan," ungkap Feby.
Feby juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke pengrajin sulam angkinan, Abdul Kadir Muis. Menilik tingkat kerumitan dan ketekunan dalam proses pengerjaannya.
Menurutnya tak banyak yang tahu mengenai teknik sulam angkinan dan kurang populer di kalangan masyarakat jika dibandingkan kain songket yang lebih dikenal luas.
Oleh karena itu Ia akan memperkenalkan sulam angkinan sekaligus mengangkat agar kain beludru dengan hiasan angkinan lebih dikenal masyarakat secara luas baik domestik, nasional hingga internasional.
"Saya melihat langsung bagaimana proses pembuatan kain sulam tersebut, juga untuk mengetahui kendala apa saja yang mungkin dihadapi pengrajin. Dan saya ingin memperkenalkan sulam angkinan bagi masyarakat," tuturnya. (Tim Media Dinas Kominfo Prov. Sumsel/toeb)