:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Kamis, 23 April 2020 | 05:47 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Ambon, InfoPublik - Badan Majelis Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Silo, Rabu (22/4), kembali melakukan aksi sosial dalam kegiatan pelayanan diakonia berupa pembagian sembako bagi 327 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak penyebaran wabah pandemi Covid-19 di Kota Ambon.
Pelayanan diakonia yang dilakukan ini merupakan tahap kedua sepanjang kondisi social distancing yang diterapkan oleh pemerintah, dimana pada tahap pertama diserahkan sebanyak 297 KK pada tanggal 28 Maret 2020 lalu.
Social Distancing dan phicycal Distancing yang di diterapkan oleh Pemerintah akibat pandemi Covid -19 yang sudah berjalan kurang lebih 5 minggu belakangan ini, sangat berdampak terhadap kehidupan bermasyarakat dan berjemaat khususnya di lingkungan Jemaat GPM Silo.
Mereka yang diberikan bantuan pada tahap kedua ditujukan selain kepada jemaat yang tidak berpenghasilan tetap seperti tukang ojek, pengemudi becak, buruh serta pekerja kasar lainnya, juga di berikan kepada jemaat yang dirumahkan pasca pencegahan covid-19.
Sebagai bentuk upaya kepedulian kita dalam memerangi covid-19 maka Tim Satgas Jemaat GPM SILO, Klasis Kota Ambon dalam pelayanan diakonia terus berupaya untuk membangkitkan semangat hidup bagi anggota jemaatnya.
Dengan memberikan sejumlah bantuan bagi jemaat yang berdampak secara langsung. Adapun pemberian sembako ini di tujukan bagi 327 jemaat yang tersebar di 12 Sektor.
Majelis Jemaat GPM Silo menyadari bahwa pemerintah juga telah mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka memperkuat jaring pengaman sosial atau social safety net.
Oleh sebab itu, gereja tidak bisa tinggal diam, dan kebijakan ini merupakan bagian dari tanggung jawab gereja menopang seluruh kebijakan pemerintah ditengah-tengah ancaman covid-19 yang mesti dihadapi bersama sebagai masyarakat dunia
Ketua Majelis Jemaat GPM Silo, Pdt. J.Z. Matatula,S.Th saat menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada Ketua-Ketua Badan Koordinasi Pelayanan (Bakopel) di ke-12 sektor mengatakan, pelayanan diakonia ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian gereja terhadap jemaatnya yang sedang mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19 yang mewabah di kota Ambon ini.
Mereka yang diberi bantuan ini karena mereka tidak dapat mengais rezeki lagi akibat Sosial Distancing dan Phisycal Distancing.
Mereka rata-rata tukang ojek, becak dan yang juga dirumahkan akibat tempatnya bekerja ditutup. Sehingga kami terpanggil untuk melihat dan membantu mereka.
Matatula menambahkan, bantuan yang kedua ini juga dapat dilaksanakan, karena ada berbagai bantuan dan sumbangan dari anggota jemaat maupun berbagai pihak yang disalurkan ke TIM SATGAS, sebagai rasa empati mereka terhadap kondisi yang terjadi. (MC GPM/toeb)