Wabup Sidoarjo Bagikan Masker di Pasar Tulangan

:


Oleh KAB SIDOARJO, Selasa, 21 April 2020 | 11:51 WIB - Redaktur: Juli - 385


Sidoarjo, InfoPublik – Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, turun langsung untuk memotivasi dan mengedukasi  masyarakat, sekaligus membagikan masker untuk mencegah penyebaran virus corona, di Pasar Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (20/4/2020).

Dalam kegiatan itu, Wakil Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas  Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo, didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, Camat Tulangan dan Forkopimka Kecamatan Tulangan.

Para pedagang dan masyarakat (pembeli) di Pasar Tulangan, menyambut dengan antusias kedatangan wakil bupati dan rombongan.

"Kegiatan kita saat ini merupakan upaya untuk melaksanakan pencegahan Covid 19, dan semua pedagang dan pembeli di pasar harus pakai masker dan jangan sampai ada orang keluar rumah tidak pakai masker,” jelas Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini pihaknya juga sudah mencanangkan stimulus ekonomi, seperti pengurangan pajak, retribusi bagi penyewa Rusun, dan lain sebagainya.  "Memang selama ini sudah ada angka Rp400 miliar untuk stimulus ini, tapi kami akan kaji bagaimana keputusan ini bisa tepat sasaran," ungkap dia.

Dia kembali menegaskan, jika PSBB ini bukan karantina atau lockdown tapi pembatasan, jadi masih ada keleluasaan untuk mengatur supaya dampak ekonominya tidak terlalu berat.

Tjarda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo mengatakan, untuk sementara ini, apalagi di Sidoarjo akan dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Mau tidak mau juga ada pembatasan, baik jam operasional sekaligus kita akan bebaskan retribusi untuk semua selama 2 bulan,” jelas dia.

Nilai retribusi yang dibebaskan kurang lebih Rp2 miliar. "Ini kita lakukan untuk meringankan mereka dalam kondisi seperti sekarang ini. Untuk pembatasan jam operasional pasar, setiap pasar berbeda – beda melihat bentuk dan kelas pasarnya," pungkas dia.(eny/kominfo)