:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Kamis, 5 Maret 2020 | 19:58 WIB - Redaktur: Tobari - 504
Sumbawa Barat. InfoPublik - Pengalaman berharga disampaikan Bupati Sumbawa Barat H. W Musyafirin pada sejumlah Bupati dan Wali kota se-Indonesia pada acara Advokasi horizontal learning (AHL) Tuntaskan Buang Air Besar Nol.
dvokasi tersebut, diselenggarakan oleh Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di Hotel Whales & Waves Beach Resort Pantai Kertasari Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu (4/3/2020).
Hadir dalam acara tersebut, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Prita Sari, Kementerian PUPR, BAPPENAS, Ketua AKKOPSI, H. Syarif Fasha, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Serta para Bupati dan Walikota anggota AKKOPSI termasuk dua Kabupaten di luar pulau jawa yang berhasil menyandang predikat tuntas buang air besar sembarangan, atau Open Defication free (ODF) bersama KSB yaitu Kabupaten Pring sewu Provinsi Lampung, dan Kabupaten Pinrang Sulawesi.
Pengalaman berawal pada tahun 2015 dari kepedulian Bupati dan Wakil Bupati KSB kepada masyarakat pesisir yang masih membuang air besar sembarangan di area terbuka.
Kepedulian itu dituangkan dalam sebuah komitmen kepala daerah untuk menuntaskan buang air besar sembarangan nol (BASNO).
“Kami berkomitmen saat itu bahwa dalam 100 hari BASNO ini harus kita tuntaskan, kita paksa masyarakat untuk mewujudkan komitmen tersebut agar lingkungan bersih dan sehat,” katanya.
Dalam mewujudkan BASNO, sambung Bupati, ada satu instrument yang terstruktur, sistematis yang dapat menggerakkan masyarakat untuk mencapai BASNO, yaitu instrument Program Daerah Pemberdayaan Gotong royong (PDPGR).
“Para Agen PDPGR inilah yang menggerakan partisipasi masyarakat mewujudkan BASNO, dibantu Bhabinkamtibmas dan Babinsa mereka bekerjasama,” katanya.
Para Agen PDPGR ini dibagi menjadi 193 blok area di seluruh wilayah KSB, dalam 193 blok area itu masing-masing memiliki tiga orang Agen PDPGR yang saat ini jumlahnya sekitar 1028 orang Agen.
Awalnya dari data yang didapat, jumlah KK yang tidak memiliki jamban sekitar 13.000 KK dan yang memilki jamban tetapi tidak aman sekitar 23.000 KK.
"Kami terus bergerak dan melibatkan semua pihak bergotong royong menuntaskan BASNO ini dan alhamdulilllah pada 2016 tuntas dan mendapat predikat Open Defication Free (ODF) atau tuntas buang air besar sembarangan di antara 23 kabupaten di Indonesia,” katanya.
Dikatakan Bupati, ODF ini adalah hal paling berat dalam lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, karena membentuk dan merubah kebiasaan masyarakat yang buruk menjadi baik.
“Saat ini KSB menjadi satu dari 23 kabupaten di Indonesia atau satu-satunya kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang menyandang predikat Open Defication Free (ODF),” ungkapnya.
Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada AKKOPSI yang telah menginisiasi gelaran AHL di Sumbawa Barat dan UNICEF yang telah membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan BASNO.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi IV, Muhammad Syafrudin, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh AKKOPSI dalam mendukung percepatan sanitasi aman di Indonesia.
Serta pencapaian yang luarbiasa Kabupaten Sumbawa Barat menjadi salah satu kabupaten di luar pulau Jawa yang berhasil mencapai ODF.
“Pencapaian KSB ini sangat bagus, tinggal kita tingkatkan terus agar KSB menjadi pioneer atau kabupaten percontohan di NTB bahkan Indonesia dalam pencapaian ini,” katanya.
Pihaknya juga akan melakukan mediasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup agar kegiatan AHL yang diinisiasi AKKOPSI ini berjalan baik dan terus menerus. (MC Sumbawa Barat/feryal/toeb)