:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Senin, 2 Maret 2020 | 21:16 WIB - Redaktur: Tobari - 642
Sumbawa Barat, InfoPublik - Sekitar 50 orang peserta mengikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) dalam rangka menciptakan sumber daya yang berkualitas di bidang transportasi udara.
Diklat tersebut, digelar Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bekerjasama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya di Hotel Grand Royal, Senin (2/3/2020).
Diklat yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keselamatan di bidang transportasi udara tersebut, dihadiri oleh Wakil Direktur Politekhnik Surabaya, Sekda dan Asisten perekonomian dan pembangunan Sekretarat Daerah KSB, kepala pelabuhan Benete, dan kepala bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa Besar.
Sekda KSB Abdul Azis, dalam sambutannya, di Taliwang, mengatakan, diklat ini mendukung dan meningkatkan konektivitas antara pulau di Indonesia seperti yang dicanangkan pemerintah sebagai poros maritim dunia.
“Ini juga untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2012 tentang Sumberdaya Manusia di Bidang Transportasi,” katanya.
Diklat pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu program unggulan kementerian perhubungan untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga handal di sektor transportasi dan sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang transportasi udara.
“Saya meminta pada peserta untuk mengikuti diklat ini dengan ikhlas jujur dan sungguh-sungguh agar mencapai hasil yang maksimal, sehingga nantinya sertifikat yang didapat memudahkan dalam mencari pekerjaan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Politeknik Surabaya Muhammad Rifai mengatakan, diiklat ini adalah meningkatkan keselamatan dan memberdayakansumberdaya manusia dalam bidang transportasi udara.
Dalam rangka menumbuhkan SDM, maka DPM ini menyasar kepada rakyat atau warga yang sekiranya mereka pada umur yang tepat yaitu tahapan mencari kerja.
“Saya berharap Diklat ini menjadi bekal khususnya peserta didik, dan menjadi tambahan ilmu. Dengan mengantongi ijazah dan sertifikat ini para peserta mempunyai nilai tambah dari diklat-diklat biasa lainnya,” jelasnya.
Diklat akan dilaksanakan selama 10 hari, peserta juga akan menjalani praktek lapangan yang dipusatkan di Bandara Sultan Kaharudin Sumbawa Besar.
“Dengan tambahan kompetensi ini, para peserta lebih siap berkompetinsi, apalagi di KSB sangat berpotensi untuk pengembangan transportasi udara ke depannya. Apalagi dari Bandara Sumbawa ke KSB lumayan jauh,” tuturnya.
Dijelaskan M. Rifai, walaupun dari hasil diklat ini tidak menjamin untuk langsung bekerja, tetapi ini adalah terobosan untuk membentuk sumber daya manusia di KSB.
“Ini adalah bagian dari tugas Poltekbang Surabaya untuk memantau outcome/hasil dari program diklat ini, sehingga nanti akan terdata serapan lulusan untuk pemetaan sumber daya manusia dalam bidang Keselamatan Penerbangan.” katanya. (MC Sumbawa Barat/feryal/toeb)