Dinas Ketahanan Pangan Rencanakan Membuat Desa Hortikultura, Penuhi Kebutuhan Pasar Lokal dan Tekan Inflasi

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 21 Februari 2020 | 14:05 WIB - Redaktur: Kusnadi - 314


Sumbawa Barat, InfoPublik - Untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal pada bahan pokok sayuran segar atau tanaman Hultikultura yang hingga saat ini masih didatangkan dari luar daerah, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merencanakan terbentuknya desa Hultikultura atau desa yang fokus usahanya pada tanaman sayuran segar.

Keinginan itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan KSB, Ir. M. Alimin saat ditemui di Taliwang, Rabu (19/2/2020). Ia mengatakan, untuk mewujudkan hal itu pihaknya saat ini sedang mencari desa yang mau berkomitmen untuk menanam tanaman Hortikultura sehingga inflasi juga dapat ditekan.

“Kami sudah upayakan menawarkan beberapa desa untuk fokus menanam hortikultura, jika ada maka kami akan berkomitmen dengan BUMDesnya untuk membeli setiap tanaman yang dipanen masyarakat,” jelasnya.

Saat ini bahan pokok tanaman segar yang dijual di pasar sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah bahkan itu terjadi secara terus menerus, ditakutkan akan terjadi inflasi pada bahan pokok tersebut yang nantinya sulit dikendalikan.

Maka dari itu, Dinas Ketahan Pangan KSB akan mencoba berkomitmen dengan BUMDes dan masyarakat. Jika setuju, BUMDes akan membeli bibit sayuran sementara desa menyiapkan lahan satu sampai dua are untuk ditaburi bibit secara gratis.

Setelah tumbuh dan bisa dipanen BUMDes harus membelinya dengan harga pasar, kemudian dinas menyiapkan tempat penyimpanan dan menentukan pasarnya.

“Saya rasa kalau dibagikan gratis pasti masyarakat mau, apalagi ada komitmen BUMDes akan membelinya. Ini adalah salah satu cara untuk mencegah inflasi dan memenuhi permintaan pasar lokal,” katanya.

Menurutnya, desa bisa saja melakukan ini karena biayanya tidak terlalu besar yaitu sekitar Rp20 juta untuk ketersediaan lahan saja.

Jika itu dapat berjalan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyetop pasokan bahan pangan segar ke dalam KSB.

“Bukan lagi kita yang mendatangkan bahan pangan dari luar tetapi kita akan mengirim bahan pangan segar kita ke luar daerah jika semua desa mempunyai usaha di bidang tanaman hortikultura,” tutupnya.