:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 19 Februari 2020 | 11:23 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 611
Sumbawa Barat, InfoPublik - Pembangunan bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, telah mulai dikerjakan pada Senin (17/2/2020) kemarin. Anggaran Perencanaan Belanja Nasional (APBN) senilai Rp1,4 triliun untuk pembangunannya.
Adanya bendungan itu dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat pada umumnya. Hal tersebut diungkapkan oleh, Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Jarot Widyoko, SP., saat memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan bendungan tersebut, Senin (17/2/2020).
“Bendungan Tiu Suntuk, nantinya akan mampu menampung 56 juta m3 air. Sehingga mampu mengatasi banjir yang selama ini terjadi di Taliwang,” katanya.
Selain itu, bendungan yang memiliki tinggi 58 meter dengan panjang 362 meter itu mampu menyuplai kebutuhan air irigasi, air baku dan penyediaan potensi energi listrik, serta potensi pariwisata dan perikanan air tawar.
"Nantinya bendungan ini dapat menyuplai air irigasi seluas 1.743 ha dan air baku KSB sebanyak 68 liter per detik," katanya.
Pembangunan bendungan, hampir sama peruntukannya dengan pembangunan bendungan Bintang Bano yang terlebih dahulu pada sekitar tahun 2015 lalu. Bendungan Bintang Bano memiliki kapasitas 65.84 juta M³ yang dapat mengairi lahan seluas 6695 ha, mengurangi debit air banjir sebesar 647 M³/detik dan menyediakan pasokan air baku sebesara 0,55 M³/detik, serta menghasilkan listrik sebesar 9,00 MW.
Pengerjaan bendungan Tiu Suntuk terbagi atas dua paket pekerjaan atau konstruksi, pengerjaan paket pertama telah ditentukan pemenangnya pada tanggal 2 Januari 2020 yaitu PT Nindia, KSO dan Bahagia Bangun Nusa.
Konstruksi tahap satu ini di antaranya pekerjaan-pekerjaan utama, bangunan pengelak, pengerjaan hidromekanikal, bangunan pengambil dan elektrikal bendungan. Sementara paket dua dalam tahap pelelengan meliputi bangunan fasilitas umum dan jalan tersebut.
Tiga perusahaan besar itu, pada tahap pertama ini akan mengerjakan konstruksi dengan waktu pengerjaannya selama 1.415 hari kelender, terhitung sejak 12 Februari 2020 sampai dengan 27 Desember 2023 dengan nilai anggaran sebesar Rp640 Milyar.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, H. W Musyafirin berharap pengerjaan bendungan ini tidak hanya dikerjakan oleh perusahaan Nasional, tetapi juga dapat memberdayakan kontraktor lokal. Sebagai bentuk rasa terimakasih pemerintah kepada masyarakat yang telah mendukung terbangunnya bendungan Tiu Suntuk.
"Mari bangun kerjasama yang baik dengan penyedia jasa untuk mencari peluang berpartisipasi dalam pembangunan ini," kata Bupati.
Bupati juga berharap kepada masyarakat agar mampu memelihara alam dari kerusakan dan menjaga, merawat dan mngikuti proses pembangunan bendungan Tiu Suntuk.
Disampaikan bupati, dalam pembangunan bendungan Bintang Bano, pemerintah daerah telah berkorban anggaran Rp122 milayar. Sementara pembangunan Tiu Suntuk, Pemerintah Daerah juga telah melakukan proses awal, hal itu lah yang mempercepat pemerintah pusat membangun bendungan Tiu Suntuk di antara 16 bendungan yang dibangun di Indonesia.(MC Sumbawa Barat/feryal)