:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Kamis, 13 Februari 2020 | 14:00 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 313
Sumbawa Barat. InfoPublik - Camat Taliwang, Aku Nur Rahmadin, menginginkan Kota Taliwang sebagai Kota Tertata (Kotata) yang akan menjadi wajah Kabupaten Sumbawa Barat. Sebagai pusat Kota Kabupaten, wajah Taliwang harus baik, bersih dan indah.
“Taliwang ini adalah pusat Kota, untuk mewujudkan Taliwang Kota Tertata (Takota) harus kita mulai dari pelayanan kepada masyarakat, infrastruktur dan saluran drainase yang sampai saat ini masih dikeluhkan warga,” kata Nur dalam rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kecamatan di aula kantor Camat Taliwang, Rabu (12/2/2020).
Persoalan drainase dalam kota memang menjadi salah satu kendala besar dalam membangun sebuah kota yang bersih, karena drainase yang tidak lancar akan menyebabkan meluapnya air dibeberaapa titik di dalam kota.“Meluapnya air ini sangat mengganggu kegiatan, masyarakat mengeluh tidak nyaman melakukan aktifitas karena jika hujan turun air pasti meluap, hal itu juga akan membuat kota terlihat kumuh,” katanya.
Menurutnya. pada tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbawa Barat akan segera melakukan kroscek kembali untuk menyelsaikan persoalan tersebut, dimana akan ada tiga titik pembuangan yang digunakan untuk pematus air dari kota Taliwang yaitu sungai Telaga Bertong, Sungai Brangrea dan Brang Ene.“Saya berharap besar anggaran dari kelurahan nantinya dapat membangun kota dan mendukung terwujudnya Kotata,” harapnya.
Selain drainase, hal yang sangat penting lagi adalah septitank limbah rumah tangga yang akan direalisasikan pada tahun ini.“Contohnya saja di kelurahan Arab Kenangan pada tahun ini sekitar 700 Kepala Keluarga yang belum memiliki septitank limbah rumah tangga akan dibangun.” katanya.
Dari tujuan dan rencana besar menjadikan Kotata, sambung Camat, komunikasi dan koordinasi serta gotong royong adalah senjata paling ampuh untuk mewujudkan sebuah rencana tersebut.
Hal yang sama diungkapkan oleh Lurah Arken, Erni, yang mengeluhkan meluapnya air di sebagian lokasi di Kelurahan tersebut jika hujan turun. Erni berharap, pemerintah melalui Dinas PUPR mempercepat pembangunan dan peningkatan drainase agar tidak ada lagi keluhan masalah meluapnya air yang dapat mengganggu aktifitas warga.
“Perbaikan drainase juga akan menghilangkan kesan kumuh dalam kota, kami juga pada tahun ini akan meresmikan Kampung Kulineer di Kelurahan Arab Kenangan,” katanya.
Menanggapi beberapa keluhan dan rencana pembangunan Kotata, ditempat yang sama Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman, Abdul Azis, mengatakan, untuk menyelesaikan masalah dalam kota, memang harus secara bertahap dikarenakan menyedot anggaran yang cukup besar.
Dinas PUPR telah merencanakan pembangunan dan perbaikan drainase pada tiga titik meluapnya air yaitu di Kelurahan Menala, Kelurahan Kuang dan Kelurahan Sampir.
Aziz menjelaskan bahwa ada tiga pembuangan utama pematus air di Taliwang yaitu sungai Brang Rea, Bran Ene dan Telaga. Sehingga dari keseluruhan zona itu dua pertiganya ke telaga bertong, sementara di sungai Brangrea dan Bran Ene sepertiganya dibagi dua.
Pembangunan dan perbaikan drainase, tambahnya, juga akan mendukung rencana pemerintah daerah yaitu Kota Taliwang sebagai kota layak huni pada 2025 mendatang."InsyaAllah masalah drainase ini akan tuntas di tahun 2022," katanya.
Rapat Musrebang dihadiri Sekretaris Bappeda Litbang dan sejumlah Kepala Desa, Lurah, dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah yang diwakili oleh pejabat Tehknis. (MC KSB/Ferry).