Kesigapan Pemkot Tangerang Menangani Banjir Dirasakan Masyarakat

:


Oleh MC KOTA TANGERANG, Kamis, 2 Januari 2020 | 20:46 WIB - Redaktur: Juli - 807


Tangerang, InfoPublik - Hujan lebat dan air kiriman dari sejumlah wilayah tetangga, membuat Kota Tangerang mengalami banjir. Perumahan Ciledug Indah, Kecamatan Karang Tengah sejauh ini menjadi wilayah terparah dengan titik terbanyak yang terkurung banjir.

Sejak Selasa malam (31/12/2019), hingga Rabu (1/1/2020), Pemerintah Kota Tangerang, melalui seluruh OPD terkait hadir di lokasi kejadian, melakukan penanganan secara langsung.

Kesigapan Pemkot menangani banjir di wilayah Ciledug, sangat dirasakan masyarakat setempat. Seluruh personel di lapangan dinilai cepat dalam melakukan evakuasi, membantu masyarakat dalam pengangkutan barang-barang, pembangunan titik pengungsian pun cepat sehingga masyarakat terasa terbantu.

“Alhamdulillah, respon cepat petugas memudahkan kami. Dievakuasi dan kami langsung diarahkan ke pengungsian. Kami juga dibantu dalam pengangkutan barang-barang yang penting, karena banjir semakin tinggi dan memiliki arus kencang, kami membutuhkan mereka dan semua personel di lapangan benar-benar membantu,” ungkap Kiki, warga Karang Tengah, saat ditemui di lokasi banjir. 

Hal tersebut juga dirasakan Andre, warga Duren Village, Ciledug. Ia menuturkan petugas BPBD dan lainnya memiliki respon yang cepat dan tanggap. Menurunkan perahu karet, mencari warga dari rumah ke rumah sehingga semua rumah tersisir dengan baik. 

“Kami dibantu angkut-angkut barang, tanpa kita teriak-teriak, mereka lihat kita dari kejauhan langsung kami dihampiri dan dibantu dengan selamat. Sejak pukul 07.15 banjir naik kami sudah melihat banyak petugas yang sudah bergegas. Walau banjirnya parah, penanganan cepat, buat kami yang terpenting kita semua selamat,” katanya. 

Nana Supriana, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPDB menuturkan, seluruh OPD terkait bekerja sama dengan BPBD sesuai dengan tupoksinya masing-masing, di antaranya, seperti Dinsos mendistribusikan bantuan makanan, selimut, diaper serta pembalut. Kecamatan dan kelurahan mendata dan mendistribusikan bantuan. Dinkes membuka posko kesehatan mengevakuasi, mengobati dan menetralisir psikologis korban banjir. 

“Kami juga terus menerima bantuan dari Posko Utama Puspem, mulai dari roti, minuman hingga nasi bungkus. Semua OPD terus bekerjasama dengan BPBD untuk penanganan masyarakat. Alhamdulillah, hingga saat ini semua terus tertangani,” katanya.