:
Oleh MC KAB JEPARA, Rabu, 25 Desember 2019 | 07:10 WIB - Redaktur: Tobari - 678
Jepara, InfoPublik - Tingginya penyebaran kasus HIV/AIDS di Jepara menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Jepara. Sampai bulan November 2019, tercatat Jepara menduduki peringkat kedua terbanyak kasus HIV dan peringkat lima belas kasus AIDS di Jawa Tengah.
Berangkat dari kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, terus mencari cara agar penyebaran virus tersebut dapat terputus mata rantainya.
Salah satunya dengan melibatkan beberapa instansi lintas sektoral, untuk saling bersinergi mencegah penyebaran virus HIV/AIDS di Jepara, Senin (23/12/2019). di Ruang Rapat Sosrokartono Setda Jepara.
Asisten II Sekda Jepara Mulyaji pada rapat koordinasi penanggulangan HIV/AIDS mengatakan, fenomena di Kabupaten Jepara terkait HIV/AIDS cukup memprihatinkan.
HIV berada pada rangking kedua dan AIDS pada rangking lima belas di Jawa Tengah. Dengan kondisi seperti ini, menjadi satu musibah sekaligus prestasi, melihat banyaknya pasien HIV yang berhasil diketahui.
“Beberapa yang dapat dilakukan adalah dengan dilakukan pengobatan, sehingga penderita HIV tidak semakin parah, serta penanganan pasien AIDS yang semakin bertambah dapat dieliminasi,” kata dia.
Banyaknya pasien yang diketahui menderita HIV menjadi tanggug jawab bersama. Dibutuhkan komitmen bersama untuk mengeliminasi perkembangan virus HIV/AIDS.
Salah satu penyebaran virus HIV/AIDS, munculnya fenomena baru d ikalangan remaja yaitu suka dengan sesama jenis. Sehingga perlu adanya pengkajian untuk mengentaskannya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, M. Fakhrudin dalam laporannya mengatakan, sesuai laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, sampai dengan bulan November 2019, di Kabupaten Jepara ditemukan sebanyak 128 kasus HIV/AIDS, katanya.
“Januari sampai dengan November 2019 ditemukan sebanyak 128 kasus dengan kasus HIV sebanyak 94 dan AIDS sebanyak 34 tersebar dihampir seluruh Jepara, kasus HIV/AIDS di Jepara setiap tahun selalu mengalami peningkatan dengan didominasi oleh Ibu Rumah Tangga,” kata dia.
Dengan kondisi saat ini, Jepara berada pada rangking dua bersama dengan Kabupaten Cilacap, dibawah Kota Semarang. Maka diperlukan kerja keras secara bersama, mencegah pertumbuhan virus HIV/AIDS.
Peran dari pemerintah serta organisasi lainnya bersama masyarakat diharapkan dapat mengkoordinir sebagai komitmen memutus mata rantai.
Sehingga tidak menularkan kepada orang lain. Dengan menemukan kasus penderita HIV secara dini, maka akan dapat diatasi dengan pengobatan sehingga dapat mengurangi resiko lebih parah. (DiskominfoJepara/Aldo/Rizal/toeb)