:
Oleh MC KAB GRESIK, Rabu, 18 Desember 2019 | 17:29 WIB - Redaktur: Juli - 240
Gresik, InfoPublik - Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menyoroti kecilnya persentase perempuan yang duduk di kursi legislatif di Indonesia.
Hal itu disampaikan wabup saat membuka Workshop peningkatan kapasitas kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik, Rabu (18/12/2019).
Menurut dia, kuota keterwakilan perempuan di legislatif sebetulnya 30 persen, namun yang terjadi untuk DPR Pusat jumlahnya hanya 20 persen perempuan, sedangkan di DPRD Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Gresik masing-masing hanya 18 persen perempuan. Dibanding pejabat perempuan eselon IV di Pemkab Gresik yang jumlahnya mencapai 60 persen.
“Kita di Pemkab Gresik sangat memberikan kesempatan kepada kaum Perempuan. Saya berharap melalui kegiatan ini akan memberikan sumbangsih untuk meningkatkan peran perempuan dalam kapasitasnya menjadi seorang pemimpin dalam pengambulan keputusan.” katanya di hadapan sekitar 300 orang undangan perempuan yang hadir.
Selain dihadiri oleh perempuan anggota sekolah perempuan (Sekoper) Gresik. Kegiatan dalam rangka memperingati hari ibu yang ke 91 di hadiri oleh perwakilan dari beberapa organisasi wanita di Gresik.
Qosim meminta kepada para Ibu selain menjadi ibu dalam rumah tangga juga perlu untuk meningkatkan perannya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan berbagai hal untuk menuju Indonesia unggul. Pembangunan Sumberdaya manusia sebagai skala prioritas program Pemerintah Indonesia.
Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Gresik, Adi Yumanto melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Reza Pahlevi menyatakan, pelaksanaan peringatan hari Ibu yang ke 91 ini juga diperingati di beberapa wilayah dengan pemutaran film Pendidikan untuk kaum ibu.
“Dibanding 2018, pada 2019 ini terjadi penurunan kasus persetubuhan di Gresik. Kalau pada tahun 2018 mencapai 24 kasus. Tahun ini hanya di bawah 20 kasus. Kami berharap kepada para ibu semua apabila mengetahui ada kasus terhadap perempuan dan anak jangan segan-segan untuk melapor” pinta dia.
Dia mengajak kepada semua yang hadir untuk berkomitmen dalam mengakhiri kekerasan pada anak, mengakhiri kemiskinan dan mengakhiri perdagangan perempuan.
“Kepada para ibu marilah kita kurangi kematian para ibu dengan pencegahan kanker leher Rahim dengan selalu memeriksakan diri ke dokter” pinta Adi Yumanto.
Pada kegiatan Workshop, Pemkab Gresik mengundang Ibu Yulianti Mutmainnah dari Pusat Study Islam, Perempuan dan Pembangunan dari Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, sebagai narasumber. (sdm/Diskominfo Gresik)