Tarian Musikal Kolosal Seni Lumpur Warnai HUT ke-16 Sumbawa Barat

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 22 November 2019 | 04:06 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Sumbawa Barat. InfoPublik - Agenda Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-16 Kabupaten Sumbawa Barat yang dilaksanakan di Arena Barapan Kerbau Bentiu Kelurahan Bugis kecamatan Taliwang Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (20/11/2019).

Peringatan ulang tahun tersebut, diisi dengan ragam budaya seperti Sakeco dan Tarian Kolosal Musikal Pesona Seni Lumpur Taliwang yang ditampilkan oleh 440 orang penari berhasil memukau para tamu yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.

Tarian kolosal musikal pada media lumpur tersebut menampilkan tarian Barapan Kebo, tarian Barinas dan tarian Kolong.

Diisi juga dengan Konser Musik Sasai Lema Basai atau meramu menjadi satu, Gong Genang, dan Rebana Kebo yang merupakan semangat kebersamaan, sakeco dalam harmoni nada serunai, serta dentuman gong membawa para tamu dalam kesatuan alunan kolaborasi musikal lintas generasi.

Ribuan tamu undangan datang dan menyaksikan Tarian yang menyuguhkan tradisi dan kebiasaan masyarakat Sumbawa Barat yang dituangkan melalui seni gerak yang disutradarai oleh Dr. Eko Suprianto, Koreografer Eko Supendi dan Komposer Gondrong Gunarto, para tokoh seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Dirjen Kependudukan dan pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fahkrulloh yang hadir dan menyaksikan langsung tarian tersebut mengatakan bahwa Sumbawa Barat kini telah menjadi kabupaten yang cantik dan indah.

Banyak kemajuan dan nranding baru yang terus menerus dipromosikan menyebabkan banyak destinasi wisata dan obyek kesenian baru.

“Kalau bisa untuk mendukung budaya dan pariwisata, dana alokasi khusus pariwisata ditingkatkan karena di sini banyak sekali pantai bagus seperti pantai kenawa, danau taliwang, dan air terjun. Jangan lupa kita promosikan kepada orang lain,” kata Zudan Arif.

Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, H. W Musyafirin mengucapkan terimakasih kepada Rektor ISI Surakarta yang ditugaskan untuk melakukan explorasi dan melakukan pengembangan budaya lokal secara holistik di Sumbawa Barat.

Berkat ISI Surakarta, budaya dan Seni di Sumbawa Barat mulai memperlihatkan jati dirinya.

“InsyaAllah maha karya ini akan menjadi spirit, landasan dan objek yang sangat besar daya gunanya bagi KSB bangkit bersinergi dan berbudaya,” kata Musyafirin.

Ibarat manusia, maka KSB saat ini adalah usia transisi ke alam kedewasaan, dan karena alasan ini pula spirit masyarakat KSB harus diperkuat dan dikembalikan ke akar budayanya.

Sehingga tetap tangguh dan lebih dewasa dalam merespon maupun menghadapi tantangan era millennial yang sangat kompleks dan variatif.

Dibantu ISI Surakarta melalui tarian, mereka sudah berhasil meletakan pondasi gerakan yang nanti akan menjadi karakter atau ciri khas Sumbawa Barat.

"Nanti tinggal dipilah-pilah mana yang menjadi gerakan tarian yang akan dibuatkan brand untuk KSB atau mungkin dapat dipatenkan sehingga seni dan budaya KSB terus meningkat di masa yang akan datang,” kata Bupati.

Festival taliwang yang masuk dalam Agenda Even Nasional Regional Tiga di NTB ini, juga dihadiri oleh Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata dari Kementerian Pariwisata, Korindo, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Serta, tokoh budaya, wartawan nasional, para agen PDPGR dan ribuan masyarakat lokal dan luar KSB. (MC Sumbawa Barat/feryal/Rangga/tifa / toeb).