:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 1 Oktober 2019 | 07:33 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 696
Sumbawa Barat, InfoPublik - Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kini tidak lagi khawatir dengan ketersediaan bawang merah di dalam daerah, hal tersebut dikarenakan beberapa petani di Sumbawa Barat mulai beralih dari menanam padi dan jagung menjadi petani bawang merah.
Beberapa kelompok petani yang ada di Kelurahan Bugis KSB, berhasil menanam dan memanen bawang merah dengan hasil yang maksimal. Hasil yang didapat lebih menguntungkan daripada menanam padi atau jagung. Keberhasilan itulah yang mengundang dan mempengaruhi antusias petani lainnya untuk beralih menanam bawang merah.
“Usaha kami mengembangkan komoditi bawang merah ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan bawang merah yang murah, karena selama ini pemerintah mendatangkan dari luar daerah yang harganya terkadang sangat mahal,” kata salah seorang petani, M. Yusuf saat melakukan panen bawang miliknya di lingkungan Serangin Kelurahan Bugis KSB, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/9/2019).
M. Yusuf adalah salah satu petani dari kelompok Terbit Tani kelurahan Telaga Bertong yang telah tiga tahun mengawali tanam bawang merah di KSB. Tetapi baru beberapa bulan Ia pindah lokasi ke kelurahan Bugis kecamatan Taliwang. Selama tiga tahun menanam bawang merah, Ia mendapat hasil yang maksimal.
“Luas lahan yang saya gunakan untuk menanam bawang merah adalah 35 are. Dari luas lahan tersebut diperlukan sekitar 600 kilo bibit bawang merah. Kalau harga bibit per kilogram sekitar Rp25 ribu,” kata M. Yusuf .
Dari 600 Kilogram bibit, ungkap M. Yusuf, akan menghasilkan sekitar empat Ton bawang merah. Hasil panen bawang oleh Yusuf dijual ke pasar Taliwang dan masyarakat sekitar dengan harga saat ini sekitar Rp14 ribu per Kilogram. Untuk mengembangkan usaha bawang merahnya Ia sangat berharap bantuan dari pemerintah dalam penyediaan bibit dan obat-obatan yang dirasa cukup mahal.
“Kesulitan yang selalu dirasakan adalah ketersediaan obat-obatan dan pupuk. Sebelumnya tetap dibantu pemerintah tetapi setelah saya pindah lokasi dari tempat yang lama, saya belum mendapat bantuan dan ini memakai modal sendiri,” Ungkap M. Yusuf.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan KSB, Herlina mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan kepada kelompok Setemu Pulung kelurahan Bugis berupa bibit cabai merah, pupuk organik dan pupuk NPK.
“Kami tetap kawal bantuannya sejauh mana bibit ini didistribusikan oleh pengurus kepada anggotanya. Pengawalan dari penanaman sampai panennya.” Kata Herlina.
Kelompok Tani lainnya yang mendapat bantuan adalah Tampung Gayang yang berada di kelurahan Bugis. Kelompok ini mendapat bantuan bibit bawang. Herlina mengusulkan, jika ada beberapa petani ingin meminta bantuan bibit bawang merah sementara mayoritas kelompoknya bertani cabai maka bisa dikomunikasikan kepada anggota kelompoknya agar meminta bantuan bibit bawang merah.
Di lokasi berbeda, Ketua kelompok Tampong Gayang, Yusuf berterimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan bibit bawang sebanyak 360 Kilogram kepada kelompoknya. Lahan yang digarap oleh kelompok Tampong Gayang cukup luas yaitu lima hektare yang masih memerlukan tambahan bibit lagi.
“Petani di sini sangat ingin menanam bawang merah tetapi bibit yang masih kurang. Kami memerlukan bibit sekitar 4 ton untuk lahan 5 ha. Saya juga berharap selain bibit, Pemerintah Daerah dapat membantu kami mengadakan sumur bor untuk ketersediaan air di lahan kami sehingga bawang merah di KSB ini berkembang. ” kata Yusuf. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa).