:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 1 Oktober 2019 | 08:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 868
Sumbawa Barat. InfoPublik - Pakaian lusuh penuh bercak tanah tidak menjadi masalah bagi Mahayuddin, seorang petani bawang merah lulusan S1 Olahraga di Universitas IKIP Mataram pada 2018 lalu. Ia terlihat gembira saat ditemui di lokasi panen bawang miliknya di lingkungan Serangin kelurahan Bugis kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (28/9/2019).
Mahayuddin adalah pemuda 24 tahun alumni jurusan Olahraga di IKIP Mataram. Ia mengaku bertani bawang hanya untuk mengisi waktu sebelum mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan diadakan pada Januari 2020 mendatang.
“Saya belajar bertani bawang dari orang tua makanya saya berani bertani bawang. Awalnya sih mengisi waktu dan Alhamdulillah hasilnya bagus,”ujarnya.
Dari luas lahan sekitar 35 are, bibit 600 kilogram serta modal sekitar Rp15 Juta, dirinya dapat menghasilkan bawang merah sekitar 4 ton lebih. Jika harga bawang merah saat ini Rp14 ribu per Kilogram maka Mahayuddin mendapat total Rp56 juta sekali tanam.
“Untuk mendapat hasil maksimal kita harus konsisten dalam merawat dan memperlakukan bawang merah karena merawat bawang ini membutuhkan tenaga ekstra, konsisten dan kerja keras dalam menjalankan sesuatu serta mencintai pekerjaan adalah kuncinya,”tuturnya.
Dalam bertani bawang merah, Mahayuddin mengeluhkan modal yang dimilikinya yang terbatas. Ia mengharapkan bantuan bibit, traktor, mesin pompa air dan obat-obatan dari pemerintah sehingga usaha bawang merahnya berkembang.
“Kami kesulitan dalam membeli obat-obatan dan pupuk organik. Modal kami terbatas, biasanya kami ngutang dulu di penjual obat dan akan dibayar setelah panen dengan harga yang lebih mahal,”imbuhnya.
“Kalau banyak yang menanam bawang di sini, maka pemerintah tidak perlu mendatangkan bawang lagi dari luar daerah dan harganya pun bisa lebih murah. Jadi kita tidak lagi bergantung dengan bawang dari daerah lain,”tuturnya.
Salah satu petani lainnya yang sukses bertani bawang merah di KSB adalah Kaslin. Ia mengawali usaha bertani bawang merah di atas lahan seluas 4 are dan bibitnya enam kwintal dan Ia berhasil memanen bawang dengan hasil maksimal. Hal tersebut mempengaruhi petani sekitar untuk menanam bawang.
“Petani disini melihat saya berhasil memanen bawang merah dan itu membuat mereka ingin tanam bawang semua karena hasilnya sangat bagus dibanding jagung dan padi,”tambahnya.
Kaslin juga berharap bantuan bibit bawang merah dan sumur bor dari pemerintah agar para petani di sini dapat mengembangkan bawang merah yang akan menaikkan pendapatan para petani dan membantu ketersediaan bawang di KSB. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/eyv).