:
Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Rabu, 25 September 2019 | 16:10 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Balikpapan, InfoPublik - Meski hujan turun dalam dua hari terakhir dengan intensitas sedang namun ketinggian air di Waduk Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur belum bertambah. Air pada Rabu (25/9/2019) masih di level 9,03 meter.
Direktur Utama PDAM Tirta Manggar Balikpapan Haidir Effendi mengatakan, ketinggian air menyentuh angka terendah 9,03 meter.
Menurut dia, hujan yang turun hari ini belum berpengaruh pada tampungan air meski hujan turun cukup merata. “Pekan lalu level Waduk Manggar ada di angka 9,6 meter. Tapi pagi turun hingga 9,03 meter,” ujar Haidir.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, yang melakukan pertemuan mendadak dengan para direksi perusahaan pengolah air bersih itu, meminta agar PDAM untuk memperhatikan pasokan air di wilayah terdampak parah akibat kemarau seperti wilayah Balikpapan barat dan selatan.
Wali Kota Balikpapan mengaku mendapat keluhan dari warga yang tinggal di daerah tersebut. “Karena saya mendapat banyak keluhan, daerah itu mengalami kesulitan (mendapat pasokan air)," ujarnya.
Menyikapi ini, PDAM Balikpapan akan mengoperasikan 20 kendaraan tangki air guna menyuplai kebutuhan warga. Khususnya warga di Kecamatan Balikpapan Barat dan Kecamatan Balikpapan Selatan. Tangki air itu terdiri dari 8 unit milik PDAM dan sisanya bantuan dari Dinas Perumahan dan Permukiman serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Menurut Wali Kota Balikpapan, kendaraan itu akan dioperasikan secara khusus melayani masyarakat di daerah paling membutuhkan air bersih, yakni di Balikpapan Barat. Bahkan dari laporan masih ada 300 pelanggan menunggu layanan tangki antara satu sampai dua Minggu. “Hari ini, atau paling lambat besok, akan dilayani, sehingga warga bisa mendapatkan air bersih," ujarnya.
Dirut PDAM Haidir Effendi kembali menjelaskan, sulitnya pelanggan di Balikpapan Barat mendapatkan air karena jumlah pemakaian air di Balikpapan Barat meningkat, sehingga aliran air tidak bisa menyuplai ke wilayah tinggi. Apalagi keberadaan reservoir kurang mampu mendorong air ke perbukitan. “Belum lagi ada pipa distribusi yang bocor dan booster yang tak efektif. Gangguan itu coba kami atasi, simultan dengan distribusi air dengan tangki," ujarnya.
Dia menyebutkan, dari 300 warga yang mengantre air bersih di wilayah Balikpapan Barat, sebagian sudah dilayani melalui sistem perpipaan. Daerah terparah ada di daerah Sidodadi, Askit, Gunung Bugis, sedangkan di wilayah Selatan sampai kemarin di daerah Prona 3.
Saat ini kapasitas tangki yang dimiliki PDAM Balikpapan berkisar antara 3-5 kubik. Harga jual air bersih Rp10 ribu perkubik yang diambil dari pos pengisian tangki Jalan M.T. Haryono. Hanya saja harga jual air tangki PDAM oleh pihak swasta bisa mencapai Rp100 ribu. Ini disebabkan biaya pengantaran yang disesuaikan dengan jarak pengiriman. "Saya berharap pemerintah bisa menetapkan harga eceran tertinggi, sehingga tidak ada yang melebihi ketentuan," harap Haidir.
Belum lagi kemampuan tim distribusi tangki air PDAM sangat terbatas. Dalam satu hari, rata rata kemampuan mengantar 5 kali. “Dengan tambahan armada dari Disperkim dan BPBD, PDAM bisa memenuhi 100 permintaan dalam sehari,” katanya. (mcbalikpapan/nn)