STBM Dinilai Berhasil, UNICEF Berkunjung ke Sumbawa Barat

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 18 September 2019 | 10:31 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Sumbawa Barat, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima kedatangan tiga orang dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) di KSB, Senin (16/9/2019).

Kunjungan Unicef tersebut dalam rangka melihat keberhasilan beberapa desa di Kabupaten Sumbawa Barat yang menerapkan hidup sehat yaitu sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Dijadwalkan Tim dari Unicef akan berada di KSB selama tiga hari yaitu dari Senin 16 September sampai 18 September 2019.

Dalam kunjungan tersebut, Tim UNICEF disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H. Amry Rahman, Wakapolres Sumbawa Barat, Kompol Teuku Ardiansyah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan masyarakat KSB. Tim UNICEF mengunjungi empat lokasi sekaligus yaitu Desa Seteluk Tengah Kecamatan Seteluk, Desa Bangkat Monteh di Kecamatan Brangrea, Lingkungan Selayar Kelurahan Arab Kenangan Kecamatan Taliwang dan Desa Benete Kecamatan Maluk.

Keempat desa tersebut adalah yang berhasil menerapkan hidup sehat lima pilar STBM yaitu bebas buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum, mengelola sampah rumah tangga, mengolah limbah rumah tangga, mengolah limbah cair.

Ketua Tim World Specialis Penanganan Program STBM Muhammad Zainal, mengapresiasi pencapaian masyarakat KSB dalam mewujudkan hidup sehat STBM termasuk salah satu pilar yang sulit dicapai yaitu tidak buang air besar sembarangan.

“Apa yang dilakukan oleh KSB ini menjadi informasi yang sangat penting bagi UNICEF. Sanitasi ini merupakan hal yang berkaitan dengan kesehatan anak, dari banyak studi ternyata kondisi kesehatan yang buruk akan memengaruhi angka stunting pada anak,” katanya.

Apa yang dilakukan KSB, tambah Zainal, sangat luar biasa, ini sangat penting bagi UNICEF karena dari 500 Kabupaten di Indonesia baru sekitar 40 Kabupaten/Kota yang berhasil mencapai Open Defecation Free (ODF) termasuk KSB.

Zainal menjelaskan, Pemerintah Indonesia sebelumnya menargetkan pada 2019, semua orang harus menggunakan jamban, tetapi kenyataannya hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih berprilaku buruk yaitu Buang air besar sembarangan (BABS). Pada saat ini melalui RPJMN yang akan datang Pemerintah Indonesia akan menargetkan tahun 2024 tidak ada lagi orang yang BABS.

“Saat ini ada 25 juta jiwa yang masih berprilaku BABS. Ini butuh usaha yang maksimal dari kita semua untuk mencapainya,” tutur Zainal.

Sementara Konsultan Perencana Program dari UNICEF, Silvia, mengaku banyak mendapatkan ide dan inovasi baru dari kunjungannya ke KSB. Silvia sengaja berkunjung ke KSB untuk meninjau secara langsung perilaku masyarakat dan usahanya dalam mencapai ODF.

“Kami banyak menemukan inovasi baru dari kunjungan ini, inovasi dan potensi lokal yang mungkin bisa diterapkan oleh kabupaten lain di Indonesia,” ungkap Silvia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H. Amry Rahman mengatakan antara pemerintah daerah KSB, UNICEF dan PT AMNT harus bersinergi untuk mencapai sanitasi total secara keseluruhan dan mencapai STBM di tahun 2020 di KSB.

Kegiatan jambanisasi merupakan program 100 hari pertama Bupati H. W Musyafirn, dan berhasil membangun 6.212 jamban warga. Pelaksanaannya dilakukan secara gotong royong di bawah payung Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang telah di-Perdakan melalui Perda Nomor 3 Tahun 2016 tentang PDPGR yang dilaksanakan seluruh stake holder dan masyarakat KSB. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/rangga)