:
Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Kamis, 5 September 2019 | 13:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 370
Balikpapan, InfoPublik - Wali kota Balikpapan, Rizal Effendi didampingi Asisten Tata Pemerintahan Syaiful Bahri, Kepala Dinas Perhubungan Sudirman Djayaleksana, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Andi Yusri Ramli, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Ketut Astana, Kepala Dinas Pertanahan dan Penatataan Ruang Tatang Sudirja, Kepala Satpol PP Zulkifli dan Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi serta staf melakukan peninjauan jalan dengan mengunakan motor trail, Kamis pagi (5/9/2019).
Perjalan diawali dari Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) KM13 Karang Joang usai membuka Talkshow Tantangan pejuang inovasi dalam revolusi industri 4.0 pukul 07.40 wita. Dalam Talkshow itu hadir Rektor ITK Prof Budi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bimo Epyanto, Manager Segmented Customer Telkomsel Kalimantan, Co Founder dan CEO iGrow Andreas Sanjaya.
Usai membuka talkshow, rombongan menggunakan motor Trail dari Kampus ITK menyusuri tol KM 13 lalu keluar menuju KM 10.Dari lokasi ini Wali Kota mengecek pembangunan jalan sepanjang 400 meter yang menghubungkan KM 10 dengan KM 8 atau kawasan Trans AD yang sebelumnya sudah ada jalan beton.
Jalan penghubung ini menggunakan dana alokasi khusus (DAK) APBN 2019. “Ini salah satu jalan alternatif untuk mengurai kemacetan. Panjang 400 meter yang dikerjakan dari depan hingga jalan tol 1,3 KM,” kata Wali kota didampingi pejabat pembuat komitmen (PPK).
Anggaran pembangunan jalan ini Rp 6 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang rencananya akan selesai pada Desember 2019.
Menurut Wali Kota pembangunan jalan ini merupakan bagian dari perencanaan kota yang membutuhkan jalan alternatif.“Biar nggak ada IKN (Ibu Kota Negara,Red), ini dibangun. Kan banyak jalan biar arus manusia juga jadi alternatif jalan supaya tidak terjadi kemacetan,” tuturnya.
Usai meninjau lokasi jalan di KM 10, Wali Kota menggunakan motor trail melanjutkan perjalan dengan motor trail diatas jalan tanah dan sebagian krikil serta beberapa ruas jalan yang sudah di cor. Salama perjalanan, rombongan harus melintasi jalan naik turun dan berdebu. Sehingga pantas jika rombongan menggunakan kendaran roda dua.
Dari kawasan Trans AD terdapat beberapa jalan alternatif menuju KM 8 atau menuju kawasan HER Sepinggan dan jalur menuju Batakan. Rombongan kemudian melaju menuju kawasan Batakan menyusuri jalan selebar 8-10 meter.
Sebelum meninjau jalan, Ia menyempatkan memborong 40 buah Lai di KM 12 pinggir jalan sekaligus menikamti buah Lai bersama-sama rombongan. (Diskominfo/ editor:mgm/eyv)