:
Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Selasa, 3 September 2019 | 15:40 WIB - Redaktur: Juli - 405
Balikpapan, InfoPublik - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi beserta rombongan meninjau langsung 10 titik lokasi proyek drainase dan jalan, di Kecamatan Balikpapan Kota dan Kecamatan Balikpapan Selatan, Selasa (3/9/2019) pagi.
Usai peninjauan wali kota mengaku prihatin karena banyak tumpukan sampah di sejumlah drainase.
Menurut dia, masyarakat perlu diberikan edukasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka, sebab jika hanya membenahi drainase saja, tapi masyarakat kurang peduli, maka tidak akan membuahkan hasil yang baik.
“Masyarakat harus peduli dan disiplin, jangan buang sampah di saluran. Tadi kan ada minta dikasih jala, satu lagi bilang jangan. Kalau yang tidak dikasih jala ya yang di daerah itu aman. Di daerah lainnya kena begitu ya, jadi harusnya masyarakat yang di atas menyadari bahwa ada masyarakat yang di bawah,” ujar Rizal.
Wali kota mengatakan, drainase senantiasa harus tetap bersih dan terbebas dari tumpukan sampah, sebab drainase adalah tempat menampung air agar tidak terjadi banjir dan merupakan hulu untuk melancarkan arus air agar terbuang ke muaranya di laut. “Oleh karena itu jangan sampai ada sampah, karena nanti laut kita jadi tempat penampungan sampah,” katanya.
Wali kota juga mengingatkan pada kontraktor pengerjaan proyek drainase dan jalan agar bekerja sesuai aturan. Aturan yang dimaksud adalah penyesuaian target pengerjaan dan kualitas proyek yang dikerjakan agar sesuai dengan ketentuan.
Saat ini, kata Rizal, terdapat sejumlah proyek pembangunan jalan yang masih dikerjakan dengan menggunakan APBD Kota maupun APBD provinsi. Ada juga yang dana aspirasi anggota dewan. Sebagian proyek bernilai di bawah Rp200 juta, sehingga tidak melalui proses tender alias melalui penunjukkan langsung.
“Ya saya minta jangan main-main, walaupun ini misalnya proyek penunjukkan langsung jangan main-main. Kalau temuan kita aja ya masih bisa mengembalikan atau perbaiki lagi, kalau sudah temuan aparat hukum kan suasananya jadi lain. Bisa jadi perkara pidana dan sebagainya,” kata Rizal mengingatkan.
Dia juga terinspirasi dari satu kawasan yang warganya inisiatif memasang hidran atau alat pemadam api. Memang kawasan tersebut berada di jalan yang sempit dan padat.
Ia pun berencana untuk menganggarkan pengadaan Hidran, khususnya di kawasan yang padat penduduk dan sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.
“Iya nanti kita lihat lingkungan mana saja yang perlu kita pasangkan yang potensi sering terjadi kebakaran. Sebaiknya kita pasang semua sebenarnya gitu ya kan. Kita lihat di mana saja yang prioritas dulu,” katanya. (Diskominfo/ editor:mgm)