Atasi Dampak Kekeringan, Dinas Pertanian Garut Survai Debit Air

:


Oleh MC KAB GARUT, Senin, 2 September 2019 | 10:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 440


Garut, InfoPublik - Sekitar 600 hektare lahan pertanian di Kabupaten Garut dilaporkan mengalami kekeringan. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Garut, sekitar 153 hektare lahan sudah mengalami kekeringan dalam kategori berat dan lima hektare lahan sudah puso atau gagal panen. Salah satunya di Desa Payindangan, Kecamatan Pakenjeng.

Untuk mengatasi dampak kekeringan, Kepala Dinas pertanian Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga bersama Danramil 1122/Pakenjeng Lettu Kav Toto Purwanto, Jajaran Polsek Pakenjeng, Kepala Desa Panyindangan serta Jajaran UPT Pertanian Pajenjeng melakukan survei mencari sumber mata air yang debit airnya besar di wilayah Desa Panyindangan, Kecamatan Pakenjeng, Jumat (30/8/2019).

Kadis Pertanian Beny Yoga mengatakan, survei dilakukan untuk mencari sumber mata air yang akan dialirkan ke bak penampungan di wilayah Desa Panyindangan. Menurutnya, lahan para petani di wilayah Desa Panyindangan dan sekitarnya kering akibat musim kemarau tahun ini.

“Untuk mengatasi dampak kekeringan, kami bersama pihak Koramil Pakenjeng dan pemerintah Desa Panyindangan melakukan survei untuk mencari sumber mata air yang volumenya banyak, selanjutnya akan membuat bak penampungan. Yang nantinya air dari bak penampungan akan digunakan untuk mengairi sawah-sawah para petani, bisa untuk mengairi kolam-kolam warga yang berusaha di bidang budi daya ikan,” kata Beny.

Sementara itu,  Danramil 1122/Pakenjeng Lettu Kav Toto Purwanto berharap, dengan adanya debit air yang volumenya besar, akan membantu para petani yang lahannya kekeringan dengan cara mengalirkan air ke bak penampungan dari sumber mata air menggunakan pipa.

“Semoga dengan cara mengalirkan air ke bak penampungan, bisa digunakan para petani yang lahannya mengalami kekeringan,”ujarnya.(Sumber: Humas Diskominfo Garut/Eyv)